WahanaNews.co | Selain memiliki rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) generasi terbaru bertipe CR400AF yang digunakan untuk transportasi, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) juga punya kereta ukur atau Comprehensive Inspection Train (CIT).
CIT ini memiliki spesifikasi yang mirip dengan Doctor Yellow yang dimiliki Jepang. Menurut perusahaan tidak banyak negara di Dunia ini yang mempunyai CIT semacam ini.
Baca Juga:
Hingga Awal Oktober 2023, Pemerintah Selesaikan 170 PSN Senilai Rp1.299,41 Triliun
Kereta yang sedang diproduksi bersamaan dengan rangkaian CR400AF ini akan digunakan untuk kebutuhan uji coba dan perawatan jaringan prasarana KCJB.
"Tentu KCJB ini harus disiapkan secara total, selain rangkaian EMU terbaru yang canggih untuk operasional penumpang, Kita juga akan siapkan kereta ukur berkecepatan tinggi yang sama hebatnya untuk kebutuhan uji coba dan perawatan jaringan parasarana KCJB," jelas Presiden Direktur PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi dalam keterangan tertulisnya dikutip Minggu (5/12/2021).
Dwiyana memaparkan kereta ukur ini dirancang agar dapat mendeteksi kondisi lintasan, pengukuran listrik aliran atas atau Overhead Contact System (OCS), pengujian dan pemeriksaan jaringan komunikasi, sistem persinyalan, serta dinamika dan integrasi rel-roda dalam kecepatan tinggi hingga 350 km/jam.
Baca Juga:
Kebutuhan Listrik Kereta Cepat Jakarta-Bandung, PLN Pastikan Aman
"Kereta ukur ini akan melaju maksimal sampai kecepatan 350 km/jam. Meski dengan kecepatan tersebut, kereta ukur KCJB mampu mendeteksi kondisi lintasan, melakukan pemeriksaan terhadap OCS, jaringan untuk telekomunikasi, sistem persinyalan, dan banyak infrastruktur KCJB lainnya dengan akurasi tinggi," paparnya.
Dwiyana menambahkan kereta ukur akan dilengkapi sistem yang dapat mengumpulkan, memproses, dan menganalisa data terkait kondisi lintasan yang dilaluinya secara otomatis, real-time, dan menyeluruh. Dwiyana menegaskan bahwa kemampuan ini sangat dibutuhkan di industri kereta cepat agar proses pemeliharaan infrastruktur kereta cepat dapat berjalan optimal dan efisien.
"Kereta cepat membutuhkan kereta ukur yang mampu mengumpulkan, memproses, dan menganalisa kondisi lintasan secara otomatis, tepat waktu, dan menyeluruh agar upaya pemeliharaan infrastruktur dapat dilakukan secara maksimal dan efisien. Tentunya, kereta ukur KCJB memiliki kemampuan tersebut," tegasnya.