WahanaNews.co | Tokoh sentral Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab,
menjadi perhatian dengan video bahas penggal kepala menyangkut penghinaan Nabi
Muhammad SAW.
Dalam video lengkap
peringatan Maulid Nabi
di Jakarta Timur beberapa hari lalu itu, Habib
Rizieq juga menyinggung agar
umat perangi terorisme dan jangan sampai hina Yesus Kristus. Maksudnya?
Baca Juga:
HRS Sebut ‘Negara Darurat Kebohongan’, Pengacara: Itu Dakwah
Jadi,
selain mengulas berbagai riwayat penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW di masa
lalu, Imam Besar FPI itu juga menyinggung ada sebagian muslim yang menganggap
enteng hal tersebut karena
menganggap munculnya penghinaan nabi ini salahnya ada kasus terorisme yang membawa nama
Islam. Selain
itu, Habib Rizieq bilang nggak boleh
hina Yesus Kristus.
Pura-pura Bijak
Baca Juga:
Habib Rizieq Bebas, Ini Respon Pecinta HRS di Majalengka
Habib
Rizieq mengajak jemaahnya untuk tegas dalam menyikapi penghinaan terhadap Nabi
Muhammad SAW. Jangan sampai jemaah kendor dan sok bijak memaafkan penghina nabi.
Habib
menyampaikan hal ini, sebab ada sebagian muslim yang pura-pura bijak menyikapi
penghinaan Nabi Muhammad SAW dalam bentuk kartun sebagaimana terjadi di Prancis.
"Muncul
pendapat yang pura-pura arif dan pura-pura bijak. Dia bilang itu bukan nabi,
nabi kan nggak boleh digambar. Sudahlah kalau ada satu gambar binatang ditulis
Habib Rizieq itu berarti menghina saya sebagai binatang, walaupun itu gambar
bukan gambar saya saudara!" ujar Habib Rizieq dalam ceramah peringatan Maulid Nabi di
Ponpes Al Haromain, Jakarta Timur, sebagaimana disiarkan Front
TV.
Nggak Boleh
Hina Yesus Kristus
Habib Rizieq kemudian mengingatkan jangan ajak umat untuk tidak
marah jika muncul sebuah penghinaan atas Nabi Muhammad SAW.
Ajakan untuk tidak marah ini dengan dalih penghinaan atas nabi
muncul karena ada aksi terorisme yang membawan nama Islam.
"Teroris yang beragama Islam silakan perangi, ISIS perangi, tapi
itu (adanya terorisme) bukan alasan untuk menghina Nabi Muhammad SAW. Adanya
ISIS jangan jadi alasan boleh hina Nabi. Ayo sama-sama kita kejar itu ISIS,
kita perangi teroris,
tapi kau tak punya hak jadikan itu dalil hina Nabi Muhammad SAW," tegas Habib.
Dia menyamakan kasus terorisme di Eropa yang kemungkinan
pelakunya adalah dari kalangan Nasrani.
Dalam hal ini, jangan kemudian menyalahkan agamanya atau ajaran agamanya atas
aksi terorisme yang muncul itu.
"Sama dengan terorisme di Eropa, itu Kristen. Apa karena mereka
teroris, apa boleh kita hina Yesus Kristus, apa boleh kita hina Tuhan mereka? Nggak boleh saudara, jangan kaitkan
terorisme dengan agama apapun,
dan tidak ada alasan hina nabi. Siap bela nabi? Siap habisi yang hina nabi?"
ujar Habib.
Zaman Saat Ini
Pada bagian akhir ceramahnya, Habib Rizieq menjelaskan kasus
penghinaan Nabi Muhammad SAW dalam bentuk kartun di Prancis, yang membuat
seorang siswa memenggal kepala si guru.
Dari sudut akidah, Habib Rizieq menilai wajar si murid itu disambut sebagai pahlawan,
sebab dia membela nabinya dari penghinaan.
Untuk konteks penegakan hukum penghina nabi di Indonesia, Habib
Rizieq menekankan agar mereka ini harus ditindak oleh aparat hukum. Jangan
laporan masuk malah tidak diproses.
"Kepada
pemerintah,
khususnya kepolisian,
kita kasih tahu kalau enggak mau terjadi peristiwa di Prancis, penghinaan nabi
dipenggal, saudara, tolong kalau ada laporan penista-penista agama proses dong,
betul?" kata Habib Rizieq.
Tokoh FPI itu ingin agar kepolisian memproses orang-orang yang
telah menghina nabi, Islam,
dan ulama.
Kalau tidak, ia mengatakan, jangan salahkan umat Islam nanti bertindak melampaui hukum.
"Yang menghina nabi, menghina Islam, menghina ulama, proses,
betul? Kalau
tidak diproses,
jangan salahkan umat Islam kalau besok kepalanya ditemukan di jalanan. Takbir! Takbir!"
ucapnya. [dhn]