WahanaNews.co | Sebagai satuan elite tertua yang ada di jajaran Tentara Nasional
Indonesia (TNI), Korps Marinir TNI Angkatan Laut tentu memiliki peran vital
dalam sejumlah palagan.
Tak sedikit dari anggota Korps Baret
Ungu gugur demi menjaga kehormatan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Baca Juga:
UU TNI Digugat Kembali ke MK agar Batasi Prajurit di Jabatan Sipil, Ini Isi Tuntutannya
Dirangkum dari berbagai sumber, sebuah
kisah keberanian anggota Korps Marinir TNI Angkatan Laut datang dari belantara
Borneo, atau yang kita kenal dengan Pulau Kalimantan.
Sekitar bulan Desember 1963, sejumlah
anggota Korps Marinir yang tergabung dalam empat kompi melakukan penyusupan ke
wilayah perbatasan RI-Malaysia untuk melakukan operasi Konfrontasi Malaysia.
Bukan perkara mudah untuk menjalankan
misi itu.
Baca Juga:
TNI dan Polri Kerahkan Armada Darat, Laut, dan Udara untuk Percepat Penanganan Bencana di Sumatra
Pasalnya, anggota Korps Marinir yang
saat itu masih bernama Korps Komando (KKO), harus menghadapi dua satuan elite.
Pasukan elite pertama adalah Rejimen
Askar Melayu Diraja dan pasukan Gurkha milik Angkatan Darat Kerajaan Inggris.
Tak peduli sebesar apapun bahaya yang
mengancam, tugas adalah sebuah kehormatan yang tak ternilai harganya bagi para
anggota Marinir.