Oleh sebab itu, meskipun harus
mengorbankan nyawa tugas harus bisa diselesaikan dengan sempurna.
Tepatnya pada 29 Desember 1963,
pasukan kecil Marinir yang dipimpin oleh Kopral Rebani dan Kopral Subroto
berhasil menyusup hingga wilayah Kalabakan, sekitar 50 meter sebelum Sabah.
Baca Juga:
Prabowo Hadiri Acara Halal Bihalal Bersama Purnawirawan TNI AD dan Keluarga Besar TNI-Polri
Perlu diketahui, Rebani dan Subronto
adalah anggota Korps Marinir yang punya kemampuan di atas rata-rata dan kenyang
dengan pengalaman tempur di sejumlah palagan.
Keduanya juga adalah anggota satuan
inti Intai Para Amfibi (Ipam), atau yang sekarang dikenal dengan Detasemen
Jalamangkara (Denjaka).
Saat memasuki Kalabakan, pasukan Korps
Marinir di bawah komando Rebani dan Subronto terlibat kontak tembak dengan
pasukan Rejimen Askar Melayu Diraja.
Baca Juga:
3 Oknum TNI Diduga Aniaya Pencuri Motor hingga Tewas di Bali
Pasukan elite Angkatan Darat Kerajaan
Malaysia itu juga punya kemampuan tempur yang andal.
Apalagi, mereka dipimpin juga oleh
sosok sarat pengalaman, Mayor Zainal Abidin, sang komandan kompi.
Dalam konfrontasi bersenjata itu,
pasukan Korps Marinir berhasil mengalahkan pasukan Malaysia.