WahanaNews.co | Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak para petani di Aceh untuk secapatnya menanam kembali setelah klaim asuransi diajukan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh terhadap lahan seluas 314 hektar (ha).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pertanian tidak boleh berhenti. Menurutnya, dengan mengajukan klaim, petani akan kembali untuk menanam.
Baca Juga:
Produksi Telur Nasional Surplus, Kementan Sebut Peluang Ekspor ke Negara Sahabat
"Kita berharap hal tersebut dimaksimalkan agar pertanian tidak terganggu," tutur Syahrul dalam siaran pers seperti dilansir dari Kompas, Minggu (20/11/2022).
Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menjelaskan bahwa petani harus menjaga lahannya. Salah satunya melalui asuransi yang menjadi upaya mitigasi terbaik yang dapat dilakukan petani.
"Asuransi akan meng-cover lahan dari serangan organisme pengganggu tanaman, cuaca ekstrem, dan bencana alam," tutur Ali.
Baca Juga:
Kementan Pastikan Pengendalian PMK Tetap Optimal Jelang Idulfitri
Dengan demikian, Ali berharap petani bisa mempertimbangkan untuk mengasuransikan lahannya.
Untuk diketahui, Distanbun Aceh telah melakukan klaim asuransi pada lahan pertanian seluas 314 ha di Aceh Utara yang mengalami musibah banjir dan gagal panen.
Ada 6.776 ha lahan persawahan di 18 kecamatan di Aceh Utara yang mengalami banjir. Dari luas lahan ini, yang mengalami gagal panen seluas 3.611 ha, terdiri dari pertanaman seluas 2.085 ha dan persemaian 1.526 ha.