WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDT) Yandri Susanto mengungkapkan bahwa 20 persen dari dana desa sebesar Rp71 triliun, atau sekitar Rp14,2 triliun, akan dialokasikan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta ketahanan pangan.
Yandri mendorong desa-desa di seluruh Indonesia untuk menjadi pemasok utama bahan baku program tersebut. Ia menjelaskan bahwa akan ada desa-desa yang secara khusus memproduksi komoditas seperti padi, jagung, ikan nila, dan melon.
Baca Juga:
Pengukuhan Kepala Desa se-kabupaten Toba Molor
"Saya laporkan, 20 persen dari Rp71 triliun dana desa tahun 2025 diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan dan makan bergizi," ujar Yandri kepada media pada Minggu (5/1/2025).
Program MBG akan dilaksanakan melalui kerja sama dengan koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto. Yandri menegaskan bahwa bahan baku untuk program ini akan dipasok dari desa-desa, bukan dari impor.
"Seperti arahan Bapak Presiden, bahan baku makan siang bergizi harus berasal dari desa melalui kerja sama dengan koperasi dan BUMDes, bukan dari impor," katanya.
Baca Juga:
Mantan Kades Lumban Lintong Ditahan Terkait Dugaan Korupsi Dana Desa
Program prioritas Presiden Prabowo ini akan dimulai di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi.
Kepala Komunikasi Kepresidenan RI Hasan Nasbi menyebutkan bahwa program ini adalah langkah bersejarah bagi Indonesia dalam pemenuhan gizi nasional yang menyasar balita, anak-anak sekolah, santri, ibu hamil, dan ibu menyusui.
āBerdasarkan informasi dari Badan Gizi Nasional (BGN), sebanyak 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG sudah siap beroperasi," kata Hasan Nasbi dalam siaran pers yang diterima Minggu (5/1/2025).