WAHANANEWS.CO, Jakarta - Gempa bumi merupakan salah satu gejala alam yang terjadi akibat adanya getaran atau guncangan pada permukaan tanah.
Fenomena ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain pergeseran lempeng tektonik (patahan) maupun aktivitas vulkanik dari gunung berapi yang masih aktif.
Baca Juga:
Gempa Dahsyat di Rusia Masuk Daftar 10 Terbesar dalam Sejarah
Indonesia termasuk dalam wilayah yang sangat rawan terhadap bencana gempa bumi.
Hal ini disebabkan oleh posisi geografisnya yang terletak di zona pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.
Secara geologis, Lempeng Indo-Australia bergerak ke arah utara dan menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.
Baca Juga:
Gempa 5,5 Guncang Akuseki, Jepang Sempat Perintahkan Evakuasi Warga
Di sisi lain, Lempeng Pasifik memiliki arah pergerakan ke arah barat.
Pergerakan lempeng-lempeng ini terjadi terus-menerus, menyebabkan tekanan yang bisa sewaktu-waktu dilepaskan dalam bentuk gempa.
Sebagian besar jalur pertemuan antar lempeng tersebut berada di dasar laut.
Maka, ketika terjadi gempa besar yang pusatnya dangkal dan berada di bawah laut, potensi terjadinya tsunami pun sangat tinggi.
Melansir informasi dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), masyarakat diimbau untuk mempersiapkan diri menghadapi potensi gempa dengan berbagai langkah mitigasi dan edukasi kebencanaan.
Langkah-langkah kesiapsiagaan sebelum gempa terjadi antara lain:
Mengikuti sosialisasi dan edukasi publik terkait bahaya dan penanganan gempa bumi.
Memahami penyebab terjadinya gempa bumi dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar.
Membangun atau merenovasi tempat tinggal dengan konstruksi bangunan tahan gempa.
Mewaspadai potensi bahaya di dalam rumah dengan mengamankan benda-benda tergantung dan membuat sistem peringatan dini secara mandiri.
Berpartisipasi dalam simulasi evakuasi dan latihan tanggap darurat secara berkala.
Mengetahui sumber informasi resmi mengenai gempa, seperti dari BMKG, siaran televisi, radio, atau media daring.
Menyiapkan tas siaga bencana yang berisi kebutuhan dasar darurat seperti air, makanan, obat-obatan, senter, baterai, dan dokumen penting.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]