"Rafale jauh lebih unggul dari J-20, jet tempur Chengdu di China. Meskipun diyakini sebagai jet tempur generasi ke-5, mungkin pesawat terbaik generasi 3,5. Mesin (J-20) ini memiliki mesin generasi ketiga seperti yang kita miliki di Sukhoi," kata pensiunan Marsekal Udara R Nambiar yang terbang menguji jet tempur Rafale untuk India.
Pakar India itu mengatakan karakteristik stealth atau siluman pada J-20 dipertanyakan para analis.
Baca Juga:
Bisa Angkut 1 Ton Bom Sekali Terbang, Rafale F4 Indonesia Punya Spek Gahar
Menurutnya, jika J-20 adalah yang terbaik, mengapa China menggunakan jet tempur Su-35 Rusia.
Tapi, lanjut dia, jet tempur Su-35 Rusia itu juga mungkin tidak dapat bersaing dengan Rafale.
"Su-35 juga bukan tandingan Rafale dengan senjata, sensor superior, dan arsitektur yang terintegrasi penuh. Kemampuan untuk melakukan penerbangan super bahkan dengan empat rudal, semua karakteristik tersembunyi membuat Rafale jauh lebih kuat daripada Su-35," papar Nambiar.
Baca Juga:
Antrean Panjang, Pesawat Rafale Pesanan Indonesia Baru Dikirim Tahun 2026
J-20 menggunakan mesin yang sama dengan Su-30. Tetapi mesin Rafale lebih baik dalam hal keandalan, umur panjang dan perawatan.
"Kemampuan tempur superior (Rafale) ini dapat mengangkat beban hingga 1,5 kali beratnya, yang berarti dapat membawa senjata dan bahan bakar kapasitas jauh lebih banyak daripada J-20," kata seorang pejabat Angkatan Udara India (IAF) yang berbicara secara anonim seperti dikutip India Today.
Perbedaan terbesarnya adalah Rafale merupakan pesawat terbang omni-peran. Ini dapat melakukan setidaknya empat misi dalam satu sorti sedangkan J-20 tidak dapat melakukan beberapa misi sekaligus.