WAHANANEWS.CO, Jakarta - Dua pekan setelah pengakuan mengejutkan dari Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif, dunia masih memperbincangkan klaim berani bahwa lima jet tempur Rafale milik India berhasil ditembak jatuh oleh angkatan udara Pakistan dalam insiden pada Rabu (8/5/2025).
Ketegangan antara dua kekuatan nuklir Asia Selatan itu pun kembali memuncak.
Baca Juga:
Kontrak Rafale dan F-15EX, Indonesia Tancap Gas Perkuat Pertahanan Udara
Klaim ini seketika menyebar luas, terutama setelah dimuat oleh media milik pemerintah China, Global Times.
Tak butuh waktu lama, Kedutaan Besar India menanggapinya sebagai "disinformasi terang-terangan."
Namun, pemerintah India memilih sikap bungkam: tidak membenarkan, tetapi juga tidak menyangkal.
Baca Juga:
Wamenhan Tegaskan Indonesia Bebas Pilih Alutsista, J-10C Jadi Kandidat Kuat
Dari sisi lain dunia, seorang pejabat AS membocorkan bahwa Pakistan menggunakan jet tempur J-10 buatan China untuk melancarkan serangan udara ke India.
“Setidaknya dua pesawat India berhasil dijatuhkan,” ungkapnya, memperkuat kegaduhan yang kini menggema hingga Asia Tenggara.
Dan di titik inilah, Indonesia masuk ke dalam pusaran pusaka pertahanan global. Sebab, jet tempur Rafale yang kini dipertanyakan efektivitasnya, adalah jenis pesawat yang juga tengah diborong oleh Indonesia, sebanyak 42 unit.