WahanaNews.co | Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas memaparkan awal mula pembentukan Papua Football Academy yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo.
Ia menyebut akademi sepakbola ini didirikan setelah mendapat langsung perintah dari Jokowi usai pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua pada 2021 lalu.
Baca Juga:
Kejutan di Pilgub Jakarta 2024, Politikus PDIP Effendi Simbolon Dukung All Out Ridwan Kamil
"Kami dapat perintah melalui Pak Bahlil (Menteri Investasi Bahlil Lahadalia) untuk membentuk akademi sepakbola," kata Tony saat acara peresmian, Rabu, 31 Agustus 2022.
Jokowi juga menceritakan hal yang sama, di mana ia mengundang Tony datang ke hotel usai pembukaan PON. Kala itu, Jokowi meminta komitmen Freeport Indonesia untuk pembangunan SDM di tanah Papua.
"Saya minta agar fasilitas-fasilitas yang dipakai di PON bisa terawat, dan saya minta dibangun akademi sepakbola, dan hari ini sudah terwujud yang namanya Papua Football Academy," kata Jokowi.
Baca Juga:
Jokowi Hadiri Kampanye RK-Suswono di Jakarta: Saya Ridwan Kamil!
Usai pertemuan di hotel tersebut, Freeport mulai bergerak. Tiga menteri diajak bicara oleh Tony, selain Bahlil ada Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Keterlibatan Erick di sepakbola bukanlah hal yang baru karena dia pernah jadi mantan Presiden Inter Milan. Kini putra Erick, Mahendra Agakhan Thohir, yang menjadi Presiden Komisaris PT Persis Solo Saestu, pengelola Persis Solo yang berlaga di Liga 1.
"Khusus untuk Solo dan Aga, Aga mau mengikuti jejak ayah saya yang memulai perjuangan dari Solo. Solo adalah kota pertama ayah saya berjuang terpisah dari keluarga untuk sekolah,” ujar Erick dalam keterangan tertulis, Sabtu, 20 Maret 2021.
Di samping anak Erick Thohir yang menjadi Presiden Komisaris Persis Solo, pemegang saham juga menunjuk Kaesang Pangarep menjadi direktur utama klub bola tersebut. Kaesang tak lain adalah putra Jokowi.
Lebih lanjut, Freeport kemudian juga menggandeng konsultan dan pelatih internasional untuk membentuk Papua Football Academy ini.
Sehingga Papua Football Academy tak hanya memberikan latihan teknis kepada peserta, tapi juga ada kegiatan akademi yang dilakukan untuk pembentukan karakter dan jiwa nasionalisme. Meski baru diresmikan, akademi ini telah memulai proses rekrutmen.
Dari 500 peserta seleksi, Papua Football Academy telah menyaringnya menjadi 30 orang di tanah pertama dan akan ditambah 30 lagi. Seleksi meliputi tes teknis, psikologi, hingga kesehatan.
Tony menegaskan bahwa Freeport Indonesia adalah bagian dari Papua, yang tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Papua kata dia, punya banyak sekali talenta sepakbola.
"Di masa lalu banyak nama besar, Rully Nere, Yohanes Auri, Timo Kapisa, dan juga Boaz Salosa," kata dia. Hari ini, Rully Nere pun telah direkrut oleh Papua Football Academy ini menjadi pelatih. [qnt]