WahanaNews.co | Kementerian Pertanian berkomitmen meningkatkan kualitas SDM Pertanian mulai dari hulu hingga hilir, sesuai program utama Kementan dalam menjamin kualitas, produktivitas, kontinuitas, dan ketahanan pangan dengan penumbuhan 2,5 juta petani milenial hingga tahun 2024.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menegaskan regenerasi petani merupakan keharusan dalam mengatasi permasalahan berkurangnya jumlah petani di Indonesia.
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
Kementan melalui Badan Penyuluhan dan pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) bekerjasama dengan Internasional Fund for Agricultural Development (IFAD) meningkatkan minat generasi muda untuk menggeluti sektor pertanian.
"Program Youth Entrepreuneurship and Employment Support System [YESS] sangat mendukung dalam pengembangan sumberdaya manusia pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di pedesaan, secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial,” ujar Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP.
Untuk meningkatkan pengetahuan petani milenial terkait perjanjian dan kontrak kerjasama di wilayah Kalimantan Selatan. National Programme Management Unit (NPMU) bersinergi dengan Institut Pertanian Bogor [IPB] melakukan pelatihan ToT Contract Farming bagi staff BDSP, Fasilitator Muda, Dosen dan Guru di SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Minta Kementan Libatkan Unsur Masyarakat Sesudah Ubah Lahan Pertanian Jadi Sumber Listrik untuk 52 PLTU
Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menjelaskan bahwa regenerasi petani muda baik secara lokal maupun global menjadi permasalahan utama dalam hal minat terjun di dunia pertanian. Persoalan pangan menjadi isu global dalam memenuhi kebituhan dan penumbuhan petani milenial baru.
"Strategi untuk menumbuhkan minat di dunia pertanian terus di gelorakan dengan program yang menarik dalam menumbuhkan minat petani milenial berusaha di bidang pertanian. Satu diantaranya melalui pelatihan ToT contract farming bagi Staff BDSP, Fasilitator muda, tenaga guru dan dosen lingkup PPIU Kalimantan Selatan” jelasnya dalam pembukaan pelatihan contract farming.
Budi menambahkan, melalui pelatihan contract farming di harapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian dalam meningkatkan kesejahteraan petani di kawasan Kalimantan Selatan. Program YESS memprioritaskan pada penumbuhan wirausahawan muda pertanian untuk meregenerasi dan pebyetaraan gender bagi pemuda milenial di wilayah PPIU Kalsel.
Tercatat 30 orang peserta yang berasal dari Kabupaten Tanah Bumbu, Tanah Laut dan Banjar hadir pada kegiatan yang digelar di SMK-PP Negeri Banjarbaru pada tanggal 22-24 April 2022.
Selama pelatihan, peserta fasilitator muda dibekali materi pelatihan seperti; konsep dasar contract farming, persiapan contract farming, rencana aksi tindak contract farming, monitoring dan evaluasi contract farming. Selain itu juga adopsi dan replica model contract farming serta strategi keberlanjutannya dan lesson learned from success story. [qnt]