"Lagi-lagi, kami bekerja sama dengan masyarakat, dengan warga biasa di Indonesia. Kami juga berupaya bekerja sama dengan pemerintah Indonesia," tuturnya.
Menyambut Hamianin, Gus Yahya menyatakan bahwa saat ini, rakyat Ukraina memang sangat membutuhkan bantuan. Ia menganggap dunia harus memberikan uluran tangan karena masalah ini tak hanya berdampak pada dua negara.
Baca Juga:
Rayakan Hari Kemerdekaan, Dubes Ukraina: Ogah Balik Lagi ke Zaman Uni Soviet
"Bukan hanya soal dua negara, tapi ancaman bagi seluruh masyarakat internasional karena ini akan menjadi ancaman yang sangat berbahaya bagi keutuhan tatanan internasional yang ada sekarang," ucap Gus Yahya.
"Saya menyerukan agar kekerasan dihentikan sesegera mungkin, sekarang juga. Apa pun yang menjadi masalah, kita tahu masalahnya kompleks, tapi kita adalah umat manusia dengan akal budi. Kita pasti bisa saling berbicara satu sama lain untuk menemukan jalan keluarnya."
Kakak dari Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, itu juga menyatakan bahwa PBNU akan berusaha melakukan daya upaya untuk membantu meredam konflik ini.
Baca Juga:
Kemenlu RI Kecam Sikap Nyinyir Dubes Ukraina di Medsos
"Tempo hari, saya sudah bergabung dengan para pemimpin agama di seluruh dunia untuk bersurat kepada pemimpin Kristen Ortodoks di Rusia, memohon supaya beliau melakukan sesuatu untuk mendorong Presiden Putin menghentikan perang ini," ucapnya.
"Kami juga membicarakan kemungkinan untuk bisa terhubung dengan mufti di Ukraina dan Crimea. Kami, dan saya sendiri atas nama NU, akan berusaha mencari jalan untuk bisa terhubung dengan mufti Rusia dan kita lihat apa yang bisa kita lakukan bersama-sama." [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.