WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo (Jokowi)
meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun waduk
dan bendungan untuk mendukung food estate
di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur ( NTT).
Menurutnya,
kehadiran waduk dan bendungan ini sangat penting untuk mendukung produktivitas
lumbung pangan yang merupakan proyek strategis nasional (PSN).
Baca Juga:
Kerumunan Sambut Jokowi di Maumere, Epidemiolog: NTT Berisiko Tinggi
"Karena
waduk atau bendungan ini nantinya akan mendukung pembangunan food estate atau lumbung pangan yang
dibangun di wilayah tersebut," kata Jokowi, dalam tinjauannya di Kawasan Food Estate, Desa Makata Keri, Kecamatan
Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, NTT, Selasa (23/2/2020).
Jokowi
menjelaskan, pada tahap awal, disiapkan 5.000 hektar lahan.
Dari
total luas lahan tersebut, 3.000 hektar akan ditanami padi, dan
2.000 hektar sisanya akan ditanami jagung.
Baca Juga:
Kejar Mobil Jokowi, Emak-emak Dorong Paspampres hingga Nyungsep
"Tapi
ke depan akan diperluas lagi jadi 10.000 hektar, yang nanti dibagi 5.600 hektar
untuk padi dan 4.400 untuk jagung," jelasnya.
Pusat
pengembangan tanaman pangan di NTT ini diharapkan dapat menjadi lumbung pangan
baru di luar Pulau Jawa dan menjadi salah satu PSN 2022-2024.
"Saya
yakini, food estate Kalimantan Tengah, Sumut, dan
NTT ini akan bisa membangun sebuah ketahanan pangan yang baik," imbuh
Jokowi.
Menteri
PUPR, Basuki Hadimuljono, menambahkan, kunci dari program pengembangan food estate adalah ketersediaan air
untuk irigasi, bersamaan dengan teknologi pertaniannya.
"Sinergi
perencanaan infrastruktur irigasi dan pertanian yang dilakukan antara
Kementerian PUPR bersama Kementan bertujuan untuk mengembangkan food estate yang modern dan terintegrasi
dari hulu ke hilir," kata Basuki.
Dalam
mendukung irigasi pertanian pada Food
Estate di Kabupaten Sumba Tengah, Kementerian PUPR, melalui Balai Wilayah Sungai (BWS)
Nusa Tenggara II, Ditjen Sumber Daya Air membangun sumur bor berkapasitas 6
liter per detik dan embung dengan kapasitas tamping 850.000 meter kubik.
Sumur
bor dibangun sebanyak 7 unit dengan kedalaman pengeboran 57-70 meter.
Masing-masing
sumur menggunakan tenaga solar cell
dengan jarak antara titik sumur bor ke saluran pembagi sejauh 1,5 kilometer.
Tujuh sumur bor berkapasitas 50,59 liter per detik dapat memenuhi
kebutuhan irigasi lahan pertanian seluas 50,59 hektar.
Sedangkan
untuk embung akan menambah areal layanan seluas 200 hektar. [dhn]