WahanaNews.co | Lembaga
Eijkman berduka. Salah satu peneliti Eijkman yang berperan sebagai garda
terdepan penanganan Corona, Aris Supriyanto, wafat karena virus tersebut.
Baca Juga:
Mengungkap Rahasia Alam: Gempa Bumi Ternyata Kunci Pembentukan Bongkahan Emas
Kabar duka ini disampaikan Lembaga Eijkman lewat akun
Instagram resmi mereka, Jumat (9/7/2021). Aris adalah peneliti yang sudah 13
tahun berkarya di Eijkman.
Kiprahnya tak main-main. Pria yang lahir pada 30 April 1974
ini berperan penting dalam penanganan pandemi sebelumnya, yaitu avian influenza
(flu burung).
"Mas Aris menjadi garda terdepan dalam penanganan
COVID-19 sebagai High Containment Laboratory Engineer namun gugur terdampak
penyakit COVID-19. Mas Aris menambah daftar para pahlawan kemanusiaan yang
membaktikan hidupnya untuk sesama," tulis Lembaga Eijkman.
Baca Juga:
Penelitian Ungkap Generasi X dan Milenial Berisiko Tinggi Alami Kanker
Ada pesan terselip dari gugurnya Aris Supriyanto. Pandemi
Corona tidak melihat usia, status, ataupun pekerjaan. Eijkman pun mengajak
masyarakat terus memperketat prokes.
"Selamat jalan, Mas Aris. Kiranya amal ibadah beliau
diterima oleh Allah SWT. Izinkan kami melanjutkan estafet perjuanganmu,"
tulis Lembaga Eijkman.
Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman selama ini memiliki
sederet peran dalam penanganan pandemi Corona di Indonesia. Salah satunya
mengembangkan vaksin Merah Putih. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.