WahanaNews.co | Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggandeng Muhammadiyah untuk mendorong kemandirian umat di sektor ekonomi.
Salah satu kerja sama yang digagas mencakup kolaborasi BUMN dan Muhammadiyah untuk mendorong industri obat herbal yang halal dan aman.
Baca Juga:
BUMN Dorong UMKM Naik Kelas, Memajukan Ekonomi Kreatif Indonesia
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan, pihaknya dan Muhammadiyah sepakat mengakselerasi industri obat herbal agar jadi bagian penting dari industri obat nasional.
BUMN akan memastikan obat herbal yang banyak diproduksi oleh unit usaha atau kader Muhammadiyah yang telah lolos kualifikasi agar masuk sebagai salah satu materi yang digunakan oleh rumah sakit.
"Dengan Muhammadiyah tadi kita berbicara bagaimana mengintervensi industri obat herbal yang selama ini banyak potensinya tapi tidak bisa masuk ke rumah sakit atau bisa menjadi bagian dari industri obat nasional," ujar Erick di tengah acara memperingati Muktamar Muhammadiyah di Solo, Kamis dikutip Jumat (18/11).
Baca Juga:
Perumnas Dukung Program 3 Juta Rumah Hadirkan Hunian Green Living
Selain industri obat, kerja sama BUMN dan Muhammadiyah juga bergerak di sejumlah sektor. Misalnya, kerja sama di bidang finansial, UMKM, dan lain sebagainya. Menurut Erick, layaknya Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah adalah pilar penting dalam mendorong bangkitnya ekonomi umat.
Dia berharap kerja sama dengan Muhammadiyah dapat menumbuhkan tumbuhnya pelaku usaha dari kalangan umat. Ini terutama yang terkait dengan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah.
"Sama halnya dengan NU, dengan Muhammadiyah juga kita mendorong kerja sama dengan UMKM. Ini seperti lewat program Pertashop. Saya rasa banyak kader Muhammadiyah yang masuk (program Pertashop). Sedangkan dari finansial kerjasamanya dengan BSI," ujar Erick.