WahanaNews.co | PT PLN (Persero) terus melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong ekosistem kendaraan listrik.
Kolaborasi kali ini dilakukan dengan menggandeng Hyundai Kefico and Consortiums untuk pengembangan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) atau _baterry swap_ untuk kendaraan listrik roda dua.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Kolaborasi ini diwujudkan dengan menjadikan wilayah Bali sebagai _pilot project_ dengan penyediaan 50 unit kendaraan bermotor listrik roda dua oleh pihak Hyundai Kefico kepada PLN untuk mendukung operasional PLN selama KTT G20.
Kolaborasi ini juga meliputi pemasangan instalasi dan infrastruktur SPBKLU sesuai dengan kesepakatan.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gde Wayan Samsi Gunarta menjelaskan, Provinsi Bali tengah giat mendorong kendaraan listrik.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Ia menambahkan bahwa seluruh pihak baik PLN, swasta dan pemerintah harus bersama–sama menyukseskan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
“Saat ini masyarakat masih ragu dan belum _pede_ untuk membeli kendaraan listrik, termasuk jika rusak memperbaiki di mana. Maka perlu dikembangkan konsep _labelling_ untuk memberikan kepastian dan keamanan kepada konsumen dalam menentukan produk kendaraan listrik,” terangnya.
General Manager Hyundai Kefico ASEAN Region Control Office, Jay Un Chun mengungkapkan sinergi antara pemerintah dan perusahaan di Indonesia dibutuhkan untuk membuat model bisnis yang mampu memacu pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
“Dalam 3 bulan kegiatan uji coba _proof of concept_ diharapkan mampu memperoleh hasil yang diharapkan. Kami ingin memberikan kinerja yang lebih baik dari sisi kualitas maupun _safety_ melalui produk kami,” kata Jay.
Ia mengungkap, Bali dipilih sebagai tempat uji coba tempat terbaik untuk membentuk ekosistem kendaraan listrik, tak hanya dari segi pertumbuhan populasi namun juga berbagai bentuk model bisnis yang mendukung pariwisata.
Executive Vice President Retail Regional Jawa, Madura, dan Bali, Abdul Farid, saat membuka kegiatan _proof of concept_ menyebutkan kegiatan ini dapat menjadi awal supaya motor listrik dapat segera diterima di masyarakat.
“Acara ini sangat strategis, ini merupakan kegiatan uji coba yang dimaksudkan untuk mendukung iklim ekosistem kendaraan listrik khususnya yang roda dua agar bisa diterima di masyarakat, karena segmen motor listrik ini tentu membutuhkan harga yang lebih bersaing,” ungkap Farid.
Dia menambahkan, saat ini permasalahan pada motor listrik adalah di sisi baterai dan jangkauan. Rata–rata teknologi yang ada saat ini sudah menjangkau 100–500 km bahkan bisa sampai 1.000 km, namun yang menjadi soal ialah harga.
“Membuat motor dengan sekali isi ulang bisa menjangkau 100 – 200 km itu bisa namun belum tentu _feasible_ dari sisi harga. Dari kegiatan uji coba inilah diharapkan mampu menjawab tantangan ini, tentu dengan dukungan teknologi yakni _battery swap_ sehingga menjadi solusi,” terangnya.
Farid juga berharap agar pengembangan motor listrik nantinya bisa menjawab keraguan masyarakat dan dari uji coba _proof of concept_ ini juga bisa ditemukan formula terbaik.
Lokasi-lokasi SPBKLU tersebut antara lain di Kantor PLN UID Bali, PLN ULP Denpasar Jl. PB Sudirman, Rumah BUMN Denpasar Jl. Raya Sesetan, Kantor PLN Pusharlis Jl. Gn Mandalawangi, Kantor PLN Yantek Sanur Jl. Danau Poso, PLN ULP Kuta Jl. Sunset Road, PLN Rumah Dinas Tangkuban Perahu, PLN Kantor Jaga Canggu Jl. Kayu Tulang, PLN Yantek Kuta Jl. Bypass Ngurah Rai, dan PLN Nusa Dua Jl. Taman Giri. [rgo]