WahanaNews.co | Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengajak ratusan pilar sosial Daerah Khusus Jakarta untuk menyatukan langkah bersama dalam melaksanakan tugas yang berdampak nyata ke masyarakat, sebagaimana pesan Presiden Prabowo Subianto.
"Mari kita membiasakan diri bekerja dengan proses yang jelas, terukur, punya target dan hasilnya bermanfaat nyata untuk mereka yang memerlukan perhatian kita," kata Gus Ipul saat memberikan arahan kepada ratusan pilar sosial Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Baca Juga:
Tingkatkan Pengetahuan Kader BKB Untuk Turunkan Stunting
Pada kesempatan ini, sebanyak 798 pilar sosial hadir dalam dialog hangat bersama Gus Ipul. Mereka terdiri dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pelopor Perdamaian (Pordam), dan pendamping Rehabilitasi Sosial (Rehsos).
"Cita-cita kita bisa melihat orang kecil bisa tersenyum dan tertawa, yang cukup pangan, sandang, dan papan," ucap Gus Ipul saat menjelaskan arahan Presiden Prabowo yang selalu menjadi pedomannya menjalankan tugas-tugas Kementerian Sosial (Kemensos) selama ini.
Gus Ipul berharap, arahan Presiden tersebut dapat menjadi acuan seluruh pihak terutama pilar sosial dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Baca Juga:
Kemensos Gelontorkan Rp 1,2 Triliun untuk NTB, Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat
"Siapa yang harus dibuat tersenyum? Mereka ada di dalam 12 PAS ini," kata Gus Ipul.
Dalam penyampaiannya, Gus Ipul menjelaskan mengenai target sasaran kerja Kemensos yang tercakup ke dalam konsep 12 PAS (Pemerlu Atensi Sosial). Di dalamnya terdapat beragam kriteria penerima manfaat dari program-program Kemensos.
Dalam memastikan 12 PAS tersebut bisa tersenyum bahagia, Gus Ipul menjelaskan para pilar sosial harus mampu mendorong setiap keluarga penerima manfaat (KPM) agar terlepas dari bantuan sosial.
Guna mempercepat itu, Gus Ipul mengatakan terdapat proses bisnis yang menjadi acuan Kemensos dalam menjalankan tugas kerjanya.
"Kita harus bekerja dengan proses bisnis yang terukur," ucap Gus Ipul seraya menjelaskan proses bisnis yang dimiliki oleh Kemensos.
Gus Ipul mengatakan, Presiden Prabowo Subianto mengarahkan kepada seluruh jajarannya, termasuk Kemensos untuk bekerja berdasarkan data yang akurat. Salah satu perwujudannya yaitu akan dileburnya Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) menjadi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
"Tidak ada lagi namanya DTKS karena Presiden memerintahkan Indonesia harus memiliki data tunggal," katanya.
Para praktiknya, proses pemutakhiran DTSEN itu nantinya akan mengandalkan para pilar sosial Kemensos yang tersebar di seluruh Indonesia untuk memastikan data yang dihimpun telah akurat melalui pemutakhiran data.
Gus Ipul berharap seluruh pendamping sosial berperan aktif dalam pemutakhiran data tersebut.
“Setelah datanya akurat, maka diintervensi, pertama diberikan perlindungan dan jaminan sosial (Linjamsos),” tutur Gus Ipul.
Menurutnya, program-program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako tercakup ke dalam program yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar penerima manfaat.
“Setelah kebutuhan dasarnya terpenuhi di program Linjamsos, maka digeser ke pemberdayaan sosial. Tapi kalau fungsi-fungsi sosialnya tidak utuh, maka dilakukan habilitasi dan rehabilitasi sosial. Setelah direhabilitasi, maka dibawa ke pemberdayaan sosial. Itulah cara kerja Kemensos,” kata Gus Ipul ketika menjelaskan proses bisnis kerja Kemensos kepada pilar sosial yang hadir.
Gus Ipul menekankan pilar sosial harus mampu menggeser penerima manfaat ke program pemberdayaan sosial untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya dan mandiri.
“Ini (program Bansos) sementara, jangan mereka dipendam di sini seumur hidup. Makanya diperlukan pendamping supaya bisa bergeser ke sini (program pemberdayaan sosial),” ucap Gus Ipul.
Ia menegaskan bahwa saat ini, Kemensos memiliki proses bisnis yang jelas dan terukur. Masyarakat yang awalnya menjadi penerima Bansos, maka dengan adanya dukungan dari seluruh pilar sosial, dapat "meluluskan" penerima Bansos itu, atau yang disebut graduasi, dari program Kemensos untuk selanjutnya dapat mandiri dan berdaya.
Selain itu, bagi mereka yang telah digraduasi juga dapat diarahkan ke program-program Kementerian/Lembaga lain untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
“Jadi ini harus terukur. Tidak boleh orang nyaman di sini (menjadi penerima Bansos), dan ini tugas para pendamping untuk menggeser mereka ke pemberdayaan,” kata Gus Ipul.
Selain itu, Gus Ipul juga mengarahkan kepada para pilar sosial untuk selalu mengikuti perkembangan informasi di berbagai media sosial resmi milik Kemensos.
“Ikuti terus medsos Kemensos, bisa jadi ada informasi terbaru seperti peraturan dan program prioritas Presiden yang harus kita tindaklanjuti, juga agar tidak terbawa hoaks,” ucap Gus Ipul.
Gus Ipul juga mengatakan bahwa kerja Kemensos adalah kerja bersama. Seluruh pihak yang terlibat harus bekerja sama dalam satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
“Kita itu bekerja sebagai satu bagian. Kemensos, pemerintah provinsi/kabupaten/kota, termasuk DPR adalah satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Suksesnya pilar sosial adalah sukses kami, sukses kami adalah sukses pilar sosial,” ucap Gus Ipul ketika menggugah semangat para pilar sosial yang hadir saat itu.
Pada kesempatan tersebut, Gus Ipul didampingi oleh Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Gerindra M. Husni dan anggota Komisi VIII Fraksi PAN Sigit Purnomo atau biasa dikenal Pasha Ungu.
Selain itu, hadir pula anggota DPD RI Alfiansyah atau yang biasa dikenal Komeng, kemudian ada juga anggota DPD RI lainnya seperti Pdt. Penrad Siagian dan Adib Fuad.
Sigit Purnomo (Pasha Ungu) angkat bicara terkait kinerja Kemensos yang telah berjalan di bawah kepemimpinan Gus Ipul selama ini.
Ia mengatakan Kementerian Sosial sangat tepat dipimpin oleh Gus Ipul karena menilik pada rekam jejaknya, selama ini sangat dekat dengan masyarakat serta memiliki kapasitas mumpuni.
“Saya yakin Gus Ipul orang yang paling tepat menduduki kursi Mensos. Bagaimana dekat dengan rakyat. Saya ucapkan terima kasih kepada Kemensos, baru empat bulan tapi prestasi Kemensos luar biasa,” ucap Pasha Ungu.
Salah satu bukti kinerja Kemensos di bawah arahan Gus Ipul, kata Pasha, adalah saat merespons cepat bencana banjir yang melanda masyarakat yang berada di daerah pemilihannya.
"Tentu tugas Gus Ipul tidak mudah, tidak mengurusi satu orang saja tapi 20 persen masyarakat rentan di Indonesia yang perlu didukung oleh teman-teman pendamping sekalian,” ucap Pasha Ungu.
Salah satu pilar sosial yang hadir yaitu Zainal Arifin (53), Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Ia mengungkapkan di bawah kepemimpinan Gus Ipul, Kemensos memiliki kerja yang jelas dan lebih terukur.
“Arahan Pak Menteri sangat jelas. Ditambah lagi di bawah kepemimpinan Gus Ipul kami lebih bersemangat lagi. Kami sangat bangga dengan kepemimpinan Menteri Sosial yang baru ini,” kata Zainal.
Ia mengatakan, selama berkiprah sebagai anggota Tagana, baru kali ini ada sosok menteri sosial yang begitu dekat dengan pilar-pilar sosial.
“Saya di Tagana dari tahun 2007, dari menteri ke menteri yang ada, hanya Pak Mensos Saifullah ini yang humoris, jadi sangat humoris dan bagus sekali pak Saifullah Yusuf ini,” kata Zainal.
Di akhir arahannya, Gus Ipul memberikan pesan kepada seluruh pihak yang hadir, khususnya pilar sosial untuk bekerja secara terpadu dan terukur.
“Mari kita gandeng tangan, mari kita samakan pikiran dan hati kita agar kesejahteraan sosial di DKJ terus meningkat di masa-masa mendatang,” katanya.
[Redaktur: Zahara Sitio]