WahanaNews.co | Kuil Murugan terbesar di ASEAN yang berada di Jalan Bedugul RT 6 RW 17, Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat diresmikan oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, Minggu (2/2/2025).
Hashim mewakili Prabowo yang tidak bisa hadir karena tidak enak badan.
Baca Juga:
BI Kerek Insentif Likuiditas, Perumahan Dapat Suntikan Dana Rp130 Triliun
Peresmian dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Marullah Matali didampingi Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto dan jajaran.
Hashim mengaku bangga tinggal di Indonesia lantaran nilai toleransi antar beragama sangat kuat.
“Saya sebagai warga Indonesia sangat berbangga bahwa rakyat Indonesia menunjukkan sikap toleransi yang luar biasa dan ini benar-benar diapresiasi, benar-benar dihargai oleh bangsa lain terutama bangsa India," katanya.
Baca Juga:
Bank Indonesia Bakal Sediakan Rp130 Triliun Untuk Program 3 Juta Rumah
Sementara Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar yang ikut hadir mengungkapkan ketakjubannya kepada bangunan Kuil Murugan ini.
Ia berharap nantinya kuil ini akan mendapatkan penghargaan seperti Masjid Istiqlal.
“Luar biasa bangunan yang sangat megah dan indah ini, mudah-mudahan bangunan ini yang akan mengangkat citra bangsa Indonesia, tahun lalu Masjid Istiqlal mendapatkan International Award dari Bank Dunia Washington DC, dengan Award EDGE (Excellence in Design for Greater Efficiencies, ed.) bangunan paling efisien dan efektif bernuansa toleransi," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan peresmian Kuil Murugan merupakan bentuk dari perwujudan kebebasan beragama dan hak setiap warga negara dalam memilih agamanya masing-masing yang telah dilindungi konstitusi.
“Peresmian Shri Sanathana Dharma Aalayam Jakarta Murugan Temple sebagai hak asasi manusia dalam menjalankan kebebasan beragama merupakan pilar utama demokrasi yang menjamin bahwa setiap individu memiliki hak yang sama untuk menjalankan keyakinannya tanpa tekanan dan diskriminasi,” pungkasnya.
Selain Hashim, hadir juga Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Ketua Umum Gema Sadhana AS Kobalen, dan sejumlah pejabat lainnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]