WahanaNews.co | Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyatakan sebanyak 60,2 persen masyarakat setuju Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule dan jajarannya mundur setelah Tragedi Kanjuruhan.
Hal tersebut merupakan respons dari rekomendasi pada poin kelima kesimpulan laporan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang telah diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada bulan lalu.
Baca Juga:
Ultimatum Keras Setelah Kekalahan Telak Timnas dari Jepang, Erick Thohir Ancam Mundur dari PSSI
"Jadi 60,2 persen setuju [5,6 persen sangat setuju dan 54,6 persen setuju] dengan rekomendasi TGIPF agar Ketua Umum PSSI dan seluruh jajarannya mengundurkan diri. Yang tidak setuju hanya 18,3 persen (12,8 persen kurang setuju dan 5,5 tidak setuju sama sekali)," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis temuan secara daring, Minggu (13/11).
Sementara, responden yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab sebanyak 21,4 persen.
Survei dilakukan pada 30 Oktober-5 November 2022 secara tatap muka terhadap 1.220 responden yang berasal dari seluruh provinsi dan memiliki hak pilih.
Baca Juga:
Erick Thohir Inginkan Timnas Indonesia Raih Poin Melawan Jepang dan Arab Saudi
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dan margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Setelahnya, Quality Control terhadap hasil wawancara dilakukan secara acak sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor, dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).
Diberitakan sebelumnya Menko Polhukam sekaligus Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan Mahfud MD sempat menyinggung Iwan Bule soal desakan mundur dari jabatannya.
Menurutnya, Iwan Bule beserta jajarannya dapat dianggap amoral jika tidak mengundurkan diri.
"Kalau enggak mundur, enggak apa-apa, tapi secara moral bisa dianggap tidak tanggung jawab, bisa dianggap amoral. Itu seruan moral dijawab dengan moral. Kita enggak akan intervensi, kita tahu aturan," kata Mahfud.
Sementara desakan mundur kepada Ketua Umum PSSI juga disuarakan berbagai pihak melalui media sosial setelah tragedi Kanjuruhan. [rgo]