WAHANANEWS.CO, Jakarta - Konflik antara elite sipil dan militer kembali mencuat ke publik setelah pernyataan kontroversial dari tokoh ormas yang dikenal keras dan tak kenal takut, Hercules Rozario Marshal.
Ketegangan antara Hercules dan para purnawirawan TNI menjadi sorotan tajam di tengah riuhnya dinamika politik nasional. Kali ini, pertikaian itu menyeret nama-nama besar seperti Sutiyoso dan Gatot Nurmantyo.
Baca Juga:
Kata Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Soal Pengeroyokan Relawan Ganjar di Boyolali
Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Jaya, Hercules Rozario Marshal, akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada tokoh militer senior, Purnawirawan TNI Letjen Sutiyoso.
Permintaan maaf itu ia sampaikan setelah sebelumnya melontarkan sindiran tajam kepada Sutiyoso yang mengkritik model seragam ormas GRIB JAYA dan menyebutnya menggunakan idiom “bau tanah”, yang dinilai melecehkan.
Tak hanya kepada Sutiyoso secara pribadi, Hercules juga memohon maaf kepada seluruh keluarga besar Sutiyoso.
Baca Juga:
Diajak Gabung Parpol Pelita, Gatot Nurmantyo: Saya Tidak Berpartai
“Pak Sutiyoso yang bicara soal ormas itu, saya mohon maaf. Maaf yang sebesar-besarnya untuk Pak Sutiyoso, untuk anak cucu beliau, dan segenap keluarga,” ujar Hercules dalam pernyataannya yang diunggah kanal YouTube Seleb Oncam News pada Jumat (2/5/2025).
Ia juga menekankan rasa hormatnya kepada Sutiyoso yang berlatar belakang militer dari satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Baret Merah.
“Karena Pak Sutiyoso berasal dari pasukan elit Baret Merah, saya sangat menghormati dan mengagumi beliau,” lanjutnya.
Hercules kembali menggarisbawahi bahwa dirinya mengakui kesalahan dan meminta maaf secara penuh atas ucapannya kepada sang purnawirawan.
“Atas kekhilafan saya kemarin, saya benar-benar menyesal dan mohon maaf sebesar-besarnya. Bahkan hingga ke anak cucu saya, saya sampaikan permohonan maaf,” katanya dengan penuh penyesalan.
Namun, nada berbeda muncul saat menyangkut respons Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Mantan Panglima TNI tersebut justru mendapat respons keras dari Hercules setelah melontarkan kecaman pedas karena Hercules dianggap telah menghina Sutiyoso.
Gatot Nurmantyo secara terbuka menilai Hercules sebagai sosok yang kurang ajar dan tidak tahu diri. Komentar itulah yang memicu amarah Hercules.
“Tapi Gatot, Saudara Gatot Nurmantyo, saya tidak takut pada Anda. Saya tidak menaruh hormat pada Anda,” tegas Hercules dengan nada tinggi.
Menurut Hercules, Gatot telah mencampuri urusan yang bukan menjadi ranahnya dan menggambarkan dirinya sebagai seorang preman brutal secara berlebihan.
“Kenapa Anda bisa begitu beringas terhadap saya? Saya ini salah apa sebenarnya?” tanyanya, memperlihatkan kekesalannya.
“Saya tidak punya masalah dengan Pak Gatot. Tapi tiba-tiba bicara soal premanisme dan bilang saya kurang ajar. Saya ini salah apa, Pak Gatot?” sambungnya dengan ekspresi kecewa.
Ia mengaku heran atas sikap Gatot yang sangat keras terhadap dirinya, padahal tidak pernah ada persoalan langsung antara mereka sebelumnya.
“Pak Gatot, yang saya hormati dan muliakan sebagai mantan Panglima TNI, saya sungguh sedih Anda bisa segeram itu seolah saya punya dosa besar. Saya ini manusia biasa, juga sedang belajar memperbaiki diri,” ungkapnya dengan nada lebih tenang.
Lebih jauh, Hercules mencoba menunjukkan sisi humanis dirinya. Ia menyebut aktivitas sosialnya seperti menyantuni anak yatim, beribadah ke Tanah Suci, hingga memberangkatkan orang lain untuk umrah.
“Uang saya halal, bukan dari hasil yang haram. Kalau ada yang merasa saya pakai uang haram, silakan lapor ke polisi,” ucapnya dengan percaya diri.
Ia pun membandingkan respons Sutiyoso yang justru memilih diam, sementara Gatot dinilai bereaksi berlebihan.
“Pak Sutiyoso diam saja, tapi Pak Gatot seperti kebakaran jenggot. Seolah saya punya dosa besar. Tolong Pak Gatot, jangan habisi saya. Jangan ganggu saya,” seru Hercules.
Hercules berharap Gatot bisa mengevaluasi ucapannya, sebagaimana dirinya juga bersedia mengoreksi kesalahan.
“Kalau kita bisa saling memaafkan, mari kita saling memaafkan,” pungkasnya.
Duduk Perkara: Akar Konflik Hercules vs Gatot
Ketegangan bermula dari kemarahan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo terhadap Hercules Rozario Marshal atas ucapannya yang dianggap menghina para purnawirawan TNI.
Semuanya berawal dari tuntutan Forum Purnawirawan TNI-Polri, termasuk seruan agar Gibran Rakabuming Raka dicopot dari jabatan Wakil Presiden RI. Hercules menanggapi tuntutan itu dengan nada mengejek dan keras.
“Mau kudeta presiden? Kepala kamu saya kudeta! Tulis itu,” kata Hercules dengan nada menantang.
Menurutnya, pasangan Prabowo-Gibran dipilih oleh rakyat secara sah, sehingga tak bisa dimakzulkan seenaknya.
Hercules juga menyentil pernyataan Sutiyoso yang mengkritik penampilan ormas yang dianggap menyerupai militer, dan menyatakan dukungannya terhadap revisi UU Ormas sebagaimana diusulkan Mendagri Tito Karnavian.
Rosario de Marshal, nama asli Hercules, menganggap komentar Sutiyoso telah menyinggung martabat organisasi masyarakat yang ia pimpin.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]