WahanaNews.co | Babirusa
Maluku (Babyrousa Babyrussa), selama puluhan tahun ini hanya dianggap mitos
oleh warga Maluku. Namun faktanya, hewan langka ini sempat terdokumentasi dalam
keadaan hidup menggunakan kamera. Ini merupakan bukti pertama keberadaannya
atas survei yang dikerjakan sejak 1995.
Baca Juga:
Kenyamanan Pengunjung Terusik, Bangkai Babi Ditemukan di Pantai Pelabuhan Lama Sibolga
Ada 20 kamera dan satu GPS yang dipasang Balai Konservasi
Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku di Suaka Alam Masbait, Pulau Buru. Namun
rekaman babirusa baru didapatkan pada 2021.
Sebanyak 10 kamera yang dipasang pada April hingga Juni di
tujuh lokasi lintasan berhasil mengabadikan babirusa.
Kepala Tim BKSDA Maluku, Danny H Pattipeilohy, menjelaskan,
kondisi alam Suaka Alam Masbait masih sangat baik dan memiliki sumber makanan
untuk satwa. Hal ini disebut mendukung babirusa hidup dan berkembang biak
dengan aman.
Baca Juga:
Cegah Virus ASF pada Babi, Polda Sulut Tingkatkan Pengawasan di Perbatasan
Meski sudah terdokumentasi, Danny mengatakan pihaknya belum
dapat memastikan berapa populasi babirusa di kawasan itu. Kata dia kesimpulan
itu butuh proses analisa dan waktu cukup lama.
"Perlu beberapa kali analisis pengambilan gambar dan
video supaya kita bisa lakukan sensus per individu," katanya, dilansir
dari Antara.
Babirusa (babyrousa spp) merupakan hewan kerabat babi dengan
ciri taring panjang ke atas keluar dari mulutnya. Hewan ini endemik Wallace
yang terdiri dari tiga jenis yakni babirusa sulawesi (Babyrousa celebensis),
babirusa togean (Babyrousa togeanensis), dan babirusa maluku (Babyrousa
babyrussa).