WahanaNews.co
| International Fund for Food and Agriculture (IFAD) mengaku kagum dengan salah satu
teknologi besutan Kementerian Pertanian (Kementan), yaitu Agriculture War
Room atau yang memiliki nama beken AWR.
Director atau Kepala Perwakilan IFAD, Ivan Cossio, berpendapat bahwa
AWR ini memiliki kegunaan dan potensi yang besar dalam memberikan informasi
akurat bagi petani di Indonesia.
Baca Juga:
Mentan Andi Amran Ungkap Arahan Swasembada Pangan
Lalu, sebenarnya, apa itu AWR, dan bagaimana
manfaatnya bagi petani Indonesia?
AWR Teknologi Besutan Kementan
Baca Juga:
Resmi Dilantik, Kementan Siap Berjuang untuk Indonesia Daulat Pangan
Mengutip dari situs resmi Kementan, Rabu
(28/4/2021), Agriculture War Room atau AWR Konstratani (Komando
Strategis Pertanian), yang dibuat Kementerian Pertanian, merupakan salah satu
teknologi yang telah mensinergikan semua informasi dan data yang selama ini
terpisah-pisah.
AWR diharapkan bisa menjadi jembatan informasi
bagi pengambil kebijakan dengan para petani dan penyuluh di lapangan.
Selain itu, AWR juga akan menjadi pusat kendali
dan pemantauan secara real time kondisi pertanaman dan potensi pertanian
di seluruh wilayah di Indonesia.
Sejak Februari 2020
Teknologi yang difungsikan sebagai pusat data
dan sistem kontrol pembangunan pertanian nasional ini telah diluncurkan sejak
bulan Februari 2020 yang lalu.
Diharapkan, teknologi ini nantinya akan menjadi
alat ukur dalam melakukan pengawasan sekaligus mapping area lahan
nasional.
Dengan adanya teknologi ini, Kementan
memastikan bahwa ke depan tidak ada lagi perbedaan data statistik terkait
kebutuhan untuk pertanian Indonesia, karena semua sudah terpantau dengan
akurat.
Adapun sistem AWR ini sudah dirancang secara
multiguna, terutama dalam memantau kondisi pertanian di tingkat kecamatan dan
desa.
Terlebih, petani juga tidak perlu membeli alat drone
untuk melaporkan sawahnya kepada kementerian.
Bahkan, alat ini sudah berbasis internet of
think, atau sudah menggunakan artificial intelligence.
Harapan Pemerintah
Menteri Pertanian, Syahrul Yasif Limpo, pada
saat peluncuran teknologi ini, berharap kecanggihan AWR mampu meningkatkan
semua produksi dengan kualitas panen di atas rata-rata.
Terlebih, hasil tersebut bisa memenuhi
ketersediaan pangan nasional dan pasar global.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang
Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengapresiasi upaya Kementan
dalam memajukan pertanian Indonesia.
Menurutnya, inovasi yang diciptakan ini masuk
kategori maju, mandiri, dan modern.
"Saya sangat bangga sekali. Apapun
kerjanya, pasti harus bermain data. Karena, data itu valid. Kalau ini ditata
dengan baik, ke depannya kita tidak akan ribut lagi soal impor beras atau
lainnya. Jadi, saya kira, apa yang dibuat Mentan Syahrul ini harus
dipertahankan, dan bahkan bisa lebih maju lagi, karena teknologi sejatinya
terus berkembang," kata Luhut, beberapa waktu lalu, pada saat peluncuran
AWR. [qnt]