WahanaNews.co | Tim investigasi yang dibentuk
Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) berhasil mengidentifikasi penyebab jatuhnya helikopter Mi-17. Diketahui, helikopter tersebut jatuh di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa
Tengah, pada 6 Juni 2020 sekitar pukul 13.40 WIB. Helikopter
buatan Rusia yang bisa digunakan untuk mengangkut personel dan logistik itu
jatuh saat menjalani latihan hingga menewaskan empat awak personel TNI AD.
Ketua
Tim Investigas, Brigjen Sudarji, memberikan laporan kepada pimpinan TNI AD
berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap kotak hitam yang berisi data CVR. Tim menggandeng teknisi dari Motor Sich
Ukraina dan personel Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dengan
membuka hasil rekaman percakapan pilot selama satu menit 20 detik.
Baca Juga:
Hilang di Hutan Karawang, Tentara Amerika Serikat Ditemukan Tak Bernyawa
Brigjen
Sudarji menjelaskan, aspek utama yang menjadi penyebab kecelakan helikopter
milik Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) karena adanya komponen
meterial helikopter yang tidak sesuai dengan standar. Dari seluruh kegiatan tim
investigasi di lapangan, sambung dia, secara umum pelaksanaannya berjalan aman,
lancar, dan tertib.
Dia
mengungkapkan, hasil investigasi jatuhnya helikopter bukan dikarenakan faktor
cuaca dan medan. Pada saat latihan terbang, menurut Sudarji, kedua faktor itu
tidak berkontribusi dalam kecalakaan. Pemicunya lantaran masalah perawatan.
"Kemudian
personel secara umum dalam kondisi baik dan tidak berpengaruh terhadap jatuhnya
pesawat. Untuk di aspek manajemen mulai dari penyelenggaran pendidikan sampai
latihan terbang, ini tidak dilaksanakan manajemen yang baik sehingga
berpengaruh terhadap performa pesawat," kata Wakil Asisten Intelijen
Kepala Staf Angkatan Darat (Waasintel KSAD) tersebut dalam video yang diunggah
channel YouTube TNI AD, Selasa (27/10/2020).
Baca Juga:
Viral Cekcok Pengendara Mengaku Adik Jenderal Berbuntut 2 Laporan ke Polisi
Hadir
menyaksikan paparan hasil investigasi itu, yaitu KSAD Jenderal Andika Perkasa,
Wakil KSAD Letjen Mochammad Fachruddin, Komandan
Puspenerbad Mayjen Teguh
Pudjo Rumekso, dan jajaran asisten KSAD lainnya.
Sudarji
menambahkan, tim investigasi juga menemukan material bermasalah dalam perawatan
helikopter tersebut. Dia mendapati, terdapatnya komponen tidak memenuhi standar
yang memungkinkan menjadi faktor penyebab terjadi kecelakaan.
Jenderal
Andika Perkasa memberi catatan atas laporan jatuhnya helikopter Mi-17. Pihaknya
berpesan agar jajaran di Puspenerbad semakin selektif lagi dalam setiap tahapan
pemeriksaan kelayakan dan perlengkapan, persiapan personel, hingga manajemen
administrasi. Tujuannya agar ketika terbang mampu meminimalisasi kecelakaan.