"Kedua, masih ada ruang besar untuk meningkatkan kecepatan realisasi distribusi dan kualitas pengawasan agar target akhir tahun tercapai," tutur Miftahuddin.
Dia mengingatkan target nasional penerima manfaat MBG 2025 adalah 82,9 juta orang, namun hingga awal September baru melayani 22,7 juta.
Baca Juga:
Wamendag: Pemanfaatan Perjanjian Dagang untuk Kuasai Pasar Global
"Ini masih jauh dari target. Maka penguatan mutu, distribusi, dan keamanan pangan tidak bisa ditawar," tegas Miftahuddin.
Tak hanya itu, sambung dia, pemberdayaan UMKM juga harus terus ditingkatkan dan dilengkapi dengan pendampingan yang baik. Dia turut mendesak agar mekanisme audit, standar higienitas dapur, dan verifikasi bahan pangan diperjelas dan diperketat agar setiap santapan MBG benar-benar aman dan memenuhi standar gizi.
“Program ini bukan hanya soal kuantitas, tapi juga soal kualitas, di mana makanan harus bergizi seimbang, bersih, aman, dan UMKM yang terlibat sebagai penyedia material pangan harus dibantu supaya hasilnya sesuai standar," ungkap Miftahuddin.
Baca Juga:
Do’a Bersama di Masjid At-Taqwa Warnai Peringatan HUT ke - 80 TNI di Korem 042/Gapu
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.