WahanaNews.co |
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Pemerintah menambah
anggaran perlindungan sosial sebesar Rp55,21 triliun, yang dialokasikan untuk
bantuan sosial (bansos) penanganan Pandemi Covid-19.
Baca Juga:
Efni Efridah, Terdakwa Koropsi Pengadaan Buku di Tebingtinggi Merasa Dikambinghitamkan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan
kepada seluruh jajarannya untuk, melakukan akselerasi atau percepatan
penyaluran bantuan sosial dari Pemerintah tersebut. Menurutnya, hal itu untuk
meringankan beban masyarakat di tengah masa PPKM Level 4 di Jawa-Bali.
"TNI-Polri bersama stakeholder lainnya untuk melakukan
akselerasi penyaluran bansos kepada masyarakat-masyarakat yang terdampak
Covid-19," kata Sigit saat menggelar Vicon bersama seluruh jajaran di
Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (21/7/2021).
Mantan Kapolda Banten ini juga memastikan, seluruh jajaran
TNI-Polri, seperti Babinsa dan Bhabinkamtibas telah melakukan pemetaan
diwilayahnya masing-masing, sehingga penyaluran bansos tersebut tepat sasaran.
Tak hanya di wilayah yang menerapkan PPKM Level 4, namun juga di PPKM Level 3
dan PPKM Mikro.
Baca Juga:
Perusahaan BUMN Indra Karya Buka Lowongan Untuk Ratusan Posisi
"Seperti yang sudah kami lakukan selama ini, bantuan
dari Pemerintah yang disalurkan melalui TNI-Polri akan dipastikan tepat sasaran
ke masyarakat di Indonesia. Jajaran kami instruksikan melakukan pemetaan,"
ujar mantan Kabareskrim Polri itu.
Selain dari Pemerintah, Sigit menyebut, TNI-Polri juga bakal
menggelontorkan bantuan sosial ke masyarakat yang terdampak perekonomiannya.
Meskipun sudah berjalan sejak awal Pandemi dan PPKM Darurat, kedepannya hal itu
juga akan dilakukan ketika penerapan PPKM Level 4 saat ini.
Sebagai catatan, sejak pertama kali diterapkan PPKM Darurat
pada tanggal 3 Juli hingga 19 Juli 2021, setidaknya Polri telah menyalurkan
475.420 paket dan 2.471.217 Kilogram beras sudah disalurkan kepada masyarakat.
Kemudian, di tahun 2020, bantuan sosial yang disalurkan
Polri sebanyak 394.347 paket sembako, 30.000 ton beras, 790.436 Alkes/APD, dan
mendirikan 13.119 dapur umum. Sementara, sampai dengan 2 Juli 2021, bantuan
Sosial yang disalurkan Polri sebanyak 750.780 paket sembako, 3.753 ton beras,
763.079 Alkes/APD, dan mendirikan 143.467 dapur umum.
"Terus bergerak pastikan masyarakat mendapatkan bantuan
sosial di tengah Pandemi Covid-19. Polda jajaran bergerak cepat dalam penyaluran
tersebut. Sehingga, kedepannya tidak ada lagi di suatu wilayah yang warganya
mengeluhkan tidak mendapatkan bantuan," papar Sigit.
Sebab itu, Sigit kembali mengingatkan kepada masyarakat,
jangan ragu ataupun sungkan melakukan komunikasi kepada aparat untuk meminta
kembali bantuan sosial apabila akan habis maupun sudah habis untuk kebutuhan
hidup sehari-hari.
Nantinya, dipastikan Sigit, jajarannya bakal kembali
mengirimkan bantuan sosial tersebut baik yang diberikan dari Pemerintah maupun
Polri. Ia juga menyebut, warga juga bisa menyampaikan apabila ada tetangganya
yang belum mendapatkan bantuan sosial.
"Lakukan pendistribusian bansos dan obat-obatan dengan
metode proaktif dan reaktif sehingga dapat tepat sasaran," ucap Sigit.
Dalam hal ini, Sigit juga mengajak seluruh elemen
masyarakat, mulai dari mahasiswa, aktivis, OKP dan Ormas, untuk saling
bergandengan tangan untuk membantu sesama dan menyosialisasikan protokol
kesehatan dan program percepatan vaksinasi nasional.
Sementara itu, Sigit juga menginstruksikan kepada jajarannya
untuk melakukan asistensi terkait anggaran yang dialokasikan untuk penanganan
Pandemi Covid-19. Terkait hal ini, Sigit juga telah meminta kepada Kapolda
untuk berkoordinasi dengan Gubernur dan Kajati setempat. Kemudian, jajaran
Kapolres untuk berkomunikasi dengan Bupati, Wali Kota dan Kajari.
Koordinasi tersebut dilakukan terkait dengan masih rendahnya
capaian belanja daerah terkait dengan penanganan Pandemi Covid-19. Diantaranya,
berbagai jenis bantuan masyarakat, bansos sembako dan bansos tunai pusat. Lalu,
pembuatan rumah isolasi oleh Pemda setempat serta pengadaan dan distribusi
obat-obatan.
"Indikator keberhasilan adalah seluruh belanja daerah
dilakukan secara cepat dan tepat sasaran serta akuntabel," ucap Sigit.
Yang paling terpenting, kata Sigit, saat ini adalah
masyarakat tetap di rumah, dan apabila memang terpaksa untuk beraktivitas
selalu menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin. Kebijakan yang berlaku
saat ini, menurut Sigit, adalah untuk kepentingan bersama dan bertujuan
menyelamatkan masyarakat serta menekan laju pertumbuhan Covid-19.
"Semua ini kami lakukan demi keselamatan masyarakat.
Tentunya kita semua berharap laju pertumbuhan Covid-19 cepat turun, sehingga
masyarakat bisa kembali beraktivitas," ujar Sigit mengakhiri. [jef]