WahanaNews.co, Jakarta – Soal topik diskusi yang dilakukan oleh pendiri Agung Sedayu Grup Sugianto Kusuma alias Aguan, Prajogo Pangestu, Franky Widjaja dan Boy Thohir dalam kegiatan makan malam yang terjadi beberapa waktu lalu diungkap Politikus Maruarar Sirait.
Pertemuan 'kelas atas' itu sebelumnya diungkap oleh Maruarar Sirait dalam postingan Instagramnya Rabu (6/12/2023) lalu. Dalam unggahan tersebut terlihat foto mereka semua dalam sebuah meja makan bundar mengenakan pakaian formal.
Baca Juga:
Pemerintahan Probowo-Gibran Akan Bangun 15 Juta Rumah dalam 5 Tahun
Maruarar mengatakan sebagian besar obrolan mereka di meja bundar terkait proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Topik berkisar soal pembangunan Hotel Nusantara di IKN.
Hotel tersebut memang merupakan proyek investasi mereka bersama. Alhasil katanya, proses pembangunan hotel bintang lima itu menjadi topik utama dalam obrolan mereka.
"Ya kan kita sama-sama investasi ya, Pak Prajogo, Pak Frangky, Pak Aguan, Pak Boy, saya juga dan beberapa pengusaha lainnya kan sama-sama investasi. Kita kan dua kali ke sana (IKN) tuh, Agustus ke sana terus September yang sama Presiden (Joko Widodo) groundbreaking itu kan. Nah sekarang kan sudah sampai lantai lima tuh pembangunannya," kata Maruarar, Jumat (8/12/2023) seperti dikutip dari detik.com melansir CNN Indonesia Sabtu (9/12/2023).
Baca Juga:
Langsung Gas! Maruarar Gandeng Aguan-Prajogo Bangun 3 Juta Rumah Prabowo
"Jadi gerakannya (proses pembangunannya) cepat dari delapan lantai kan rencananya, itu hotel bintang lima namanya Nusantara. Jadi dari delapan lantai sekarang sudah lantai lima, jadi cepat kita kerjanya. Karena kita target tahun depan tuh kalau bisa Agustus sudah bisa dipakai begitu, kurang lebih 8 bulan lagi, kan kita sama-sama investasi ya," tambahnya.
Menurutnya proyek pembangunan Hotel Nusantara ini menjadi salah satu bentuk dukungan para pengusaha dalam negeri untuk ikut membangun Ibu Kota baru di Kalimantan Timur. Sebab menurutnya saat ini kondisi Jakarta sudah tidak kondusif untuk tetap dijadikan ibu kota.
"Kan kita mendukung untuk membangun IKN. Karena kita lihat Jakarta sudah macet begini, polusinya begini, gimana ya kan? Kita ini ada satu langkah maju kan untuk mendukung langkahnya pak Jokowi membuat pemerataan Indonesia sentris, jangan Jawa sentris apalagi Jakarta sentris," terang Maruarar.