WahanaNews.co | Jelang pergantian tahun, Kementerian Pertanian (Kementan) masih terus memantau dan mengawal harga dan ketersediaan pangan, khususnya 12 komoditas pangan strategis.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menginstruksikan jajaran untuk turun langsung ke lapangan memantau dan mengawal harga dan ketersediaan pangan strategis menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN).
Baca Juga:
Kementan Paparkan Tata Cara Pendaftaran dan Kriteria Jadi Anggota Brigade Swasembada Pangan
"Tunjukan bahwa Kementan hadir dilapangan untuk menjaga harga pangan. Turun langsung ke pasar untuk memantau harga pangan, dengan begitu masyaraka akan tenang karena pemerintah hadir dan itu hasil kerja keras kita semua," ucap Mentan Syahrul.
Menindaklanjuti arahan tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi langsung mengerahkan jajaran termasuk penyuluh pertanian untuk memantau harga dan stok pangan di pasar.
"Bahan pangan sangat dibutuhkan menjelang Nataru, karena itu kita meminta agar seluruh jajarannya baik di pusat dan daerah bekerja efektif dan maksimal untuk memastikan bahan pangan khususnya 12 komoditas pangan strategis tersedia di masyarakat," ucap Dedi.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Ajak KTT G20 Entaskan Kelaparan, Mentan Amran Gerak Cepat Bentuk Brigade Swasembada Pangan
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Bustanul Arifin Caya di sela kunjungan kerjanya melakukan monitoring harga dan stok pangan di Pasar Jagasatru, Kota Cirebon dan Pasar Pasalaran, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat pada hari Kamis (29/12).
Dalam kunjungannya Kapusluh didampingi oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Cirebon, Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian dari Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, perwakilan dari Dinas Perdagangan Kota Cirebon, dan Bulog Sub Divre Cirebon.
Dalam keterangannya Bustanul menyampaikan bahwa pengawalan dan monitoring khususnya 12 pangan komoditas strategis di Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon merupakan tindak lanjut arahan Menteri Pertanian dan Kepala BPPSDMP selaku Penanggungjawab Tim Pengawalan dan Monitoring Pangan Pokok di Provinsi Jawa Barat.
"Dipilihnya Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon sebagai lokasi pengawalan dan monitoring menjelan tahun baru dikarenakan Kota atau Kabupaten Cirebon merupakan salah satu barometer dalam melihat keterediaan dan kestabilan harga pangan di Provinsi Jawa Barat," ucap Bustanul.
Kemudian Bustanul menyampaikan, kehadiran Tim Monitoring dari Kementan untuk memantau langsung harga dan stok pangan di pasar-pasar menunjukan perhatian pemerintah kepada ketersediaan pan pokok di masyarakat.
"Setalah kita melewati Hari Raya Natal kemarin dengan baik tanpa ada gejolak, selanjutnya Kami tidak ingin ada gejolak harga pangan menjelang Tahun Baru, kami ingin memastikan bahwa harga pangan stabil dan stok ketersediaan pangan terjaga, khususnya 12 pangan pokok strategis," ujar Bustanul.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Cirebon, Hj. Yati Rohayati mengatakan bahwa ketersediaan pangan di Kota Cirebon saat ini aman, dan sampai dengan tahun baru nanti stok pangan dipastikan aman.
"Pasokan pangan kami selalu pantau dan monitor, begitupun dengan harga kami selalu lakukan pengawalan bersama-sama dengan dinas perdagangan dan stakeholder lainnya," ujar Hj Yati.
Selanjutnya Kepala Dinas menyampaikan dari hasil pantauan harga dan stok pangan di Pasar Jagasatru, didapat terdapat penurunan harga telur dari Rp 32 ribu menjadi Rp 28 ribu, harga cabai rawit merah sebesar Rp 48 ribu-Rp 50 ribu, dan harga daging ayam Rp 32 ribu-Rp 50 ribu. Secara keseluruhan harga pangan pokok relatif stabil. [ast]