WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyebut, indeks kepercayaan terhadap pemerintah meningkat.
Begitu juga indeks perbaikan ekonomi
dan stabilitas harga.
Baca Juga:
PDIP Lepas Jokowi, Prabowo Tegaskan Gerindra Terbuka untuk Mantan Presiden
Hal itu disampaikan Jokowi di hadapan
pimpinan partai politik (parpol) koalisi pendukung pemerintah di Istana Negara,
Rabu (25/8/2021).
"Berdasarkan indeks, kepercayaan terhadap pemerintah meningkat, dari 97,6 menjadi 115,6," kata Jokowi, dalam
video pertemuan yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu
(28/8/2021).
Tujuh ketua umum partai koalisi Jokowi
yang hadir yakni Megawati Soekarnoputri (PDIP), Surya Paloh (Partai Nasdem),
Airlangga Hartarto (Partai Golkar), Muhaimin Iskandar (PKB), Zulkifli Hasan
(PAN), Prabowo Subianto (Partai Gerindra), dan Suharso Monoarfa (PPP).
Baca Juga:
Jumpa Parpol Koalisi Non-Parlemen, Jokowi Sampaikan Tiga Hal Ini
Ketujuh ketum tersebut didampingi
sekretaris jenderal masing-masing partai, termasuk Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey.
Dari layar monitor yang ditampilkan, terlihat indeks perbaikan ekonomi naik dari 108,7 menjadi 118,6,
sedangkan indeks stabilitas harga dari 97,6 kini 113,4.
"Kepercayaan masyarakat kelihatan dari
indeks-indeks ini yang angkanya selalu kita peroleh apabila surveinya selesai.
Artinya ada optimisme, arahnya positif, tetapi kita juga tetap pada posisi
kehati-hatian dan kewaspadaan," ujar Jokowi.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga
menjabarkan mengenai strategi ekonomi negara.
Jokowi mengatakan misi pemerintah,
yakni mengatasi ketergantungan pada sektor konsumsi.
Pemerintah berusaha mentransformasikan
kepada sektor produksi.
Pemerintah berusaha mendorong agar
semua komoditas yang dimiliki Indonesia dihilirisasi untuk industrialisasi.
Jokowi pun meminta jajaran
pemerintahannya untuk bekerja cepat dalam merespons hal-hal yang sangat
darurat.
"Ke depan, di era
disrupsi ini, kecepatan menjadi kunci. Negara sebesar apa pun, sekaya apa pun, kalah dengan negara yang memiliki
kecepatan, terutama dalam kecepatan memutuskan,"
demikian Jokowi. [dhn]