WAHANANEWS.CO, Jakarta - Indonesia memasuki usia ke-79 tahun pada Sabtu (17/8/2024). Di usia tersebut, berbagai kemajuan telah diraih, salah satunya di bidang pembangunan infrastruktur.
Khusus di era Jokowi, perkembangan infrastruktur mengalami lonjakan signifikan dalam satu dekade terakhir.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Pembangunan infrastruktur tak hanya terpusat di Jawa, tetapi juga meluas hingga ke luar Jawa. Salah satu prioritas utama Jokowi melalui pembangunan ini adalah meningkatkan aksesibilitas, konektivitas, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.
Melansir CNN Indonesia, berikut ini adalah beberapa kemajuan proyek infrastruktur di era kepemimpinan Jokowi.
1. IKN
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Gagasan relokasi ibu kota negara telah lama menjadi wacana strategis sejak era kepemimpinan Presiden Soekarno. Namun, realisasi ambisius ini baru terwujud pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Jowoko mengambil keputusan strategis untuk merelokasi pusat pemerintahan ke kawasan Nusantara di Kalimantan Timur. Proyek monumental ini telah dimulai sejak tahun 2022 dengan target penyelesaian pada tahun 2045.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Ketua Satgas Infrastruktur Ibu Kota Nusantara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Danis Sumadilaga, total anggaran yang telah dialokasikan untuk pembangunan IKN telah mencapai lebih dari Rp135 triliun.
Dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebesar Rp84 triliun, serta investasi swasta yang mencapai Rp51 triliun.
Investasi yang signifikan ini telah mulai membuahkan hasil nyata, salah satunya adalah pembangunan Istana Negara Garuda dan sejumlah infrastruktur penunjang lainnya di kawasan IKN.
Keberhasilan tahap awal ini telah memungkinkan penyelenggaraan Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di IKN pada Sabtu (17/8/2024) kemarin, menjadikannya tonggak sejarah penting dalam perjalanan pembangunan ibu kota baru.
2. Kereta Cepat Whoosh
Di era Jokowi, Indonesia juga memiliki fasilitas kereta cepat pertama, termasuk juga di Asean, bernama Whoosh. Kereta menghubungkan Jakarta-Bandung hanya dalam waktu 45 menit.
Proyek ini awalnya akan dibangun 2016 dan ditargetkan rampung pada 2018. Namun, proyek ini sempat tersendat.
Akhirnya, KCJB diresmikan beroperasi pada 2 Oktober 2023 dengan nama WHOOSH (Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat).
Kereta WHOOSH memiliki 4 stasiun pemberhentian, yaitu Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.
Setelah sukses dengan WHOOSH, pemerintah berencana meneruskannya ke Surabaya. Hingga kini, mereka masih mengkaji proyek perpanjangan rute kereta cepat hingga ke Surabaya.
3. MRT Fase 2
Jokowi meresmikan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta fase 2 pada Februari 2022 silam. MRT Jakarta fase 2 membentang sepanjang sekitar 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran HI hingga Ancol Barat.
Fase 2 terdiri dari dua tahap, yaitu fase 2A dan fase 2B. Fase 2A terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah (Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota) dengan total panjang jalur sekitar 5,8 kilometer.
Sedangkan fase 2B terdiri dari dua stasiun bawah tanah (Mangga Dua dan Ancol) dan satu depo di Ancol Barat dengan total panjang jalur sekitar 6 kilometer. Fase 2B sedang dalam tahap studi kelayakan.
4. LRT
Jokowi juga meresmikan proyek Light Rail Transit (LRT) pada 28 Agustus 2023. Proyek yang dibangun sejak 2015 ini menghubungkan wilayah Jakarta, Bekasi, dan Depok.
LRT sempat menjadi kontroversi karena diduga salah konstruksi di bagian jembatan lengkung sehingga membuat laju kereta melambat. Selain itu, tinggi pintu masuk juga hanya sekitar 1,6 meter.
Kini, LRT memperluas pembangunan jalur dari Kelapa Gading ke Manggarai. Jokowi juga mendorong pembangunan perpanjangan rute LRT hingga Bogor setelah Pemilu 2024.
5. Bandara
Sejak 2019 hingga 2024 ini, Jokowi telah membangun sejumlah bandar udara (bandara) di Indonesia. Salah satu bandara yang telah diresmikan adalah Bandara Ewer di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, pada Juli 2023.
Lalu, ada juga pengembangan bandara kawasan prioritas di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), yaitu Bandara Sibisa di KSPN Wakatobi dan Bandara Pitu di KSPN Morotai. Kemudian juga Bandara Singkawang di Kalimantan Barat pada 20 Maret silam.
Terbaru pada 22 April 2024, Jokowi meresmikan Bandara Panya Pohuwato di Gorontalo. Bandara tersebut dibangun dengan anggaran sebesar Rp437 miliar dan memiliki luasan terminal 990 meter persegi.
Data Kementerian Perhubungan per 28 April 2024 menunjukkan Indonesia memiliki total 256 bandara yang beroperasi. Sebanyak 239 bandara berstatus domestik, dengan 17 di antaranya turun kelas dari status bandara internasional.
6. Jalan Tol
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol mencatat total panjang jalan bebas hambatan yang dimiliki Indonesia hingga paruh pertama 2024 mencapai 2.893 kilometer (km).
Panjang jalan tol itu terbangun dalam beberapa masa pemerintahan. Pertama, 564,88 km terbangun pada era pemerintahan Presiden Soeharto di kurun waktu 1978-1998.
Kedua, Habibie sepanjang 12,79 km. Ketiga, SBY sepanjang 352,22 km. Sementara itu sisanya berasal atau terbangun di era Jokowi.
Secara lebih rinci, ruas tol itu tersebar di 5 pulau besar, yakni Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, hingga Bali. Adapun, pulau Jawa masih menjadi daerah yang memiliki jalan tol terbanyak.
Total panjang tol yang beroperasi di Jawa mencapai 1.782,47 km. Kemudian, disusul oleh Sumatra dengan total panjang ruas tol mencapai 941,75 km.
Selanjutnya, Kalimantan sepanjang 97,27 km, Sulawesi sepanjang 61,46 km, dan terakhir ada Bali dengan total portofolio tol beroperasi sepanjang 10,07 km.
Saat ini, keseluruhan jalan tol yang beroperasi tersebut dikelola oleh 52 badan usaha jalan tol (BUJT) yang terbagi ke dalam 73 ruas jalan tol.
Pada 4 Agustus 2023, Jokowi meresmikan Tol Ciawi-Sukabumi ruas Cigombong-Cibadak. Jalan tol itu tercatat sepanjang 11,9 km dengan anggaran Rp3,2 triliun.
Lalu, Jokowi memulai pembangunan jalan tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap yang digadang sebagai jalan tol terpanjang di Indonesia pada akhir 2022.
Pembangunan jalan tol ini dibagi menjadi dua fase, yaitu jalur Gede Bage - Tasikmalaya. Sementara jalur Tasikmalaya - Cilacap ditargetkan selesai pada 2029.
Terbaru, Jokowi meresmikan ruas Jalan Tol Pekanbaru - Padang ruas Bangkinang - Pangkalan, seksi Bangkinang-XIII Koto Kampar pada 31 Mei silam.
Beberapa proyek jalan tol yang menjadi proyek strategis nasional (PSN) lainnya adalah Jalan Tol Serang - Panimbang (Banten), Jalan Tol Pandaan - Malang (Jawa Timur), Jalan Tol Manado - Bitung (Sulawesi Utara), Jalan Tol Balikpapan - Samarinda (Kalimantan Timur), Jalan Tol Medan-Binjai (Sumatera Utara).
7. Bendungan
Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sempat mengungkap telah membangun 187 bendungan di berbagai wilayah Indonesia.
Bendungan terbangun di beberapa era pemerintahan mulai dari Soeharto hingga Jokowi.
Khusus di era Jokowi, ia merencanakan 61 proyek pembangunan bendungan. Namun, dari jumlah itu, diperkirakan yang bisa selesai sampai 2024 berjumlah 51 bendungan.
Terdapat dua bendungan yang pecah rekor, yakni Bendungan Bener di Purworejo, Jawa Tengah dan Bendungan Semantok di Nganjuk, Jawa Timur.
Bendungan Bener dibangun sejak Oktober 2018 dan ditargetkan selesai akhir Desember 2024. Bendungan ini akan menjadi bendungan tertinggi di Indonesia dengan tinggi 159 meter dan akan mengairi lahan pertanian hingga pembangkit listrik.
Sementara itu, Bendungan Semantok sudah diresmikan Jokowi pada 2022 lalu. Bendungan ini menjadi bendungan terpanjang se-Asia Tenggara dengan panjang sekitar 18,19 kilometer.
Terbaru, Jokowi meresmikan Bendungan Pamukkulu di Sulawesi Selatan, Bendungan Ameroro di Sulawesi Tenggara, Bendungan Way Sekampung di Lampung, Bendungan Gondang di Jawa Tengah, hingga Bendungan Sepaku Semoi di Kalimantan Timur.
8. Destinasi Wisata
Di periode kedua Jokowi, pemerintah mencanangkan program lima destinasi super prioritas. Lima destinasi tersebut meliputi Danau Toba, Sumatera Utara; Mandalika, Nusa Tenggara Barat; Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur; Likupang, Sulawesi Utara; dan Candi Borobudur, Jawa Tengah.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]