Namun, karena terjadi perang Rusia dan Ukraina, sebagai sanksi ekonomi Uni Eropa (UE), Jerman akan menutup pasokan batu bara-nya dari Rusia. Oleh sebab itu, Jerman berharap Indonesia bisa memenuhi 50% kebutuhan batu bara asal Rusia tersebut.
"Jerman berharap kebutuhan 50% yang semula dari Rusia, bisa dipenuhi dari Indonesia. Namun, setelah dilanjutkan pembicaraan lebih detail, paling banyak diharapkan 5 - 6 juta ton dapat diperoleh dari Indonesia," terang Lana kepada CNBC Indonesia
Baca Juga:
Pilkada 2024 Dinilai Gagal, Jokowi Kembali Jadi Kambing Hitam
Sementara berkenaan dengan India, Lana membenarkan ada tambahan, hanya saja ia belum bisa membeberkan secara pasti berapa permintaan tambahan suplai batu bara tersebut.
"Ya. Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Indianya. Jadi kami tidak bisa sampaikan dulu," tandas dia. Seperti yang diketahui, India merupakan negara tujuan ekspor batu bara kedua setelah China. Tahun 2021 Indonesia mengekspor batu bara ke India sekitar 97-an juta ton.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia sebelumnya mengatakan bahwa sudah ada beberapa permintaan ekspor ke Eropa. Bahkan, sudah ada kegiatan ekspor batu bara yang dilakukan ke Polandia.
Baca Juga:
Pegiat Medsos Minta Jokowi Jangan Muncul Selama 5 tahun
Namun, Hendra tidak mengetahui secara pasti berapa banyak ekspor batu bara ke Eropa tersebut.
" Progresnya bagus. Dengar-dengar sudah ada ekspor ke beberapa negara Eropa. Kemarin sore dengan buyer dari Polandia, infonya sudah ada ekspor yang jalan," kata Hendra kepada wartawan.
APBI, kata Hendra akan terus meladeni permintaan beberapa potensial buyer dari Polandia dan Jerman yang difasilitasi oleh KBRI setempat.