WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperingatkan ke seluruh menteri agar fokus kerja usai beredar video saat Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Mendag Zulhas membagikan minyak goreng (migor) gratis dan meminta anaknya, Futri Zulya Savitri, dipilih saat pemilu.
Istana menjelaskan peringatan Jokowi ke para menteri juga sudah disampaikan jauh-jauh hari.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
"Instruksi presiden sudah sangat jelas, bukan hanya kemarin tapi jauh sebelumnya presiden selalu menegaskan bahwa situasi sekarang adalah situasi yang tidak biasa," kata Kepala Staf Presiden Moeldoko kepada wartawan setelah memantau seleksi kegiatan Sekolah Staf Presiden di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (14/7).
Moeldoko mengatakan situasi luar biasa itu harus disikapi secara serius.
Moeldoko mengatakan Jokowi menaruh perhatian penting pada pelayanan publik.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
"Situasi yang harus disikapi lebih dari extraordinary. Karena memang situasi global seperti itu mempengaruhi kondisi dalam negeri. Untuk itu presiden selalu menekankan para menteri harus concern untuk memberikan pelayanan kepada publik," ujar Moeldoko.
Saat ditanya perihal soal teguran langsung Jokowi ke Zulkifli Hasan, Moeldoko mengatakan peringatan presiden juga disampaikan ke seluruh menteri.
"Saya tidak berbicara perorangannya, tapi lebih pada penekanan presiden kepada seluruh menteri," imbuh dia.
Teguran Jokowi ke Zulhas
Seperti diketahui, teguran Presiden Jokowi tertuju ke Zulkifli Hasan (Zulhas), yang belum genap sebulan menjabat Menteri Perdagangan (Mendag).
Jokowi meminta Zulhas fokus bekerja menurunkan harga minyak goreng.
Pernyataan Jokowi itu merespons video beredar saat Zulhas bersama putrinya, Futri, hadir dalam suatu acara.
Zulhas menyampaikan sambutan di hadapan ibu-ibu yang hadir dalam acara tersebut.
Zulhas berinteraksi dengan ibu-ibu dan menanyakan program minyak goreng murah di eranya sebagai Mendag, Minyakita.
"Ibu-ibu di sini katanya ada Minyakita, murah ya? Disuruh beli berapa?" kata Zulhas dalam video tersebut seperti dilihat, Senin (11/7).
Ibu-ibu yang ditanya Zulhas menyebut mereka boleh membeli 2 liter Minyakita dengan harga Rp 10 ribu.
Zulhas kemudian meminta ibu-ibu menyimpan saja uang Rp 10 ribu itu karena 2 liter Minyakita bakal dibayarkan Futri.
Selanjutnya, Zulhas meminta ibu-ibu yang diberi 2 liter Minyakita gratis memilih Futri.
Ibu-ibu yang hadir terdengar mengiyakan Zulhas.
"Tapi nanti milih Futri ya, oke? Kalau milih Futri, ntar 2 bulan ada deh ginian," ujar Zulhas dijawab 'oke' oleh ibu-ibu yang hadir.
Jokowi kemudian ditanya mengenai ramai video itu. Dia mengingatkan Zulhas untuk fokus bekerja.
"Saya minta semua menteri fokus bekerja. Kalau Menteri Perdagangan, ya urus yang paling penting seperti saya tugaskan kemarin, bagaimana menurunkan harga minyak goreng berada di Rp 14 ribu atau di bawah Rp 14 ribu. Paling penting itu. Tugas dari saya itu," kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan seusai kunjungan di Pasar Sukamandi, Kabupaten Subang, Selasa (12/7).
Jokowi mengatakan dia sendiri turun ke pasar-pasar untuk memastikan harga minyak goreng curah.
Dia meminta harga minyak goreng curah di Pulau Jawa dipastikan ada di harga Rp 14 ribu atau di bawahnya.
"Yang kita cek adalah minyak goreng curah agar harganya di Rp 14 ribu atau di bawahnya. Pasar-pasar yang saya datangi sudah di angka Rp 14 ribu itu. Kalau di luar Jawa, ada yang masih di atas Rp 14 ribu ya. Satu per satu akan kita selesaikan," ucapnya.
Peringatan juga disampaikan Jokowi kepada seluruh jajaran menteri.
Jokowi mewanti-wanti perihal masalah terkait energi dan pangan.
"Sama, semuanya harus fokus bekerja, terutama yang berkaitan dengan energi dan pangan," kata Jokowi.
Jokowi menilai masalah pangan dan energi ini merupakan urusan penting.
Dia ingin para menterinya berkonsentrasi menangani dua sektor tersebut.
"Ini penting, ini saya urus terus, urusan yang berkaitan BBM, urusan berkaitan dengan energi batu bara, semuanya, karena dunia terdisrupsi di energi dan pangan sehingga kita harus konsentrasi dan jangan sampai kita terpeleset di dua bidang ini," ujar Jokowi. [rsy]