WahanaNews.co, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Iriana melakukan peninjauan ke Posyandu Terintegrasi RW 02 Cipete Utara, Jakarta, Provinsi DKI Jakarta, Selasa (11/06/204). Sebelumnya, Presiden juga meninjau Posyandu Wijaya Kusuma, Kebon Pedes, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Presiden mengatakan peringatan penimbangan balita ini dilakukan serentak oleh 338 ribu posyandu yang ada di tanah air.
Baca Juga:
Ajudan Sebut Rekaman Suara Mirip Jokowi Terkait Ahmad Luthfi Dipastikan Hoaks
“Dalam rangka bulan penimbangan balita yang dilaksanakan serentak di seluruh tanah air, di 338 ribu posyandu yang ada,” ujar Presiden.
Presiden menegaskan bahwa masalah stunting pada anak-anak merupakan masalah yang serius dan perlu diatasi karena akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan fisik anak. Selama 9 tahun penurunan stunting terjadi dengan signifikan, walaupun angka penurunan hanya 0,01 persen.
“Tapi kita di [tahun] 2014 kita masih di angka 37 [persen], kemudian selama 9 tahun turun menjadi 21 [persen]. Memang di ini, kemarin turunnya hanya kecil, 0,1 [persen], tapi apa pun, kerja keras dan usaha yang telah dilakukan oleh daerah oleh posyandu harus kita hargai,” ujarnya.
Baca Juga:
Jokowi Dijadwalkan Kampanye di Bali untuk De Gadjah Hari Ini, 22 November
Lebih lanjut, Presiden mengatakan bahwa stunting bukan hanya masalah gizi tetapi juga berkaitan erat dengan sanitasi lingkungan. Lingkungan yang bersih dan aman dari kontaminasi dapat membantu mencegah penyakit dan meningkatkan penyerapan nutrisi pada anak-anak.
“Stunting ini kan tidak hanya urusan makanan tambahan, urusan gizi, juga menyangkut sanitasi, lingkungan dari kampung, lingkungan dari RT (Rukun Tetangga), juga berpengaruh sekali terhadap masalah air yang ada juga sangat berpengaruh sekali terhadap stunting, jadi ini memang kerja bareng-bareng, kerja bersama, kerja terintegrasi, kerja terkonsolidasi sehingga hasilnya akan kelihatan,” katanya.
Presiden optimis terhadap pencapaian target yang ambisius untuk penurunan stunting. Meskipun begitu semua harus bekerja keras untuk mencapai target tersebut.
“Iya yang namanya target, kita kan memiliki target yang sangat ambisius dari 37 [persen] melompat ke 14 [persen], ini ambisius banget, tapi memang kita harus bekerja keras mencapai target. Nah, nanti akhir tahun kita lihat berapa,” pungkasnya. Demikian dilansir dari laman setkabgoid, Rabu (12/6).
[Redaktur: Alpredo Gultom]