WahanaNews.co | Dua minggu setelah naiknya harga BBM, Presiden Jokowi mengklaim 5,9 juta dari target 20,6 juta rakyat miskin sudah menerima BLT BBM hingga Rabu (14/9/2022)
Hingga saat ini, pemerintah melalui Kementerian Sosial masih terus berupaya menyalurkan BLT BBM ke rakyat miskin lain.
Baca Juga:
Miris! Demi Dapatkan BLT BBM, Janda di Nias Barat Ditemukan Tewas di Tepi Sungai Oyo
"Sudah dimulai semuanya, memang baru kurang lebih 5,9 juta, hampir 6 juta dari 20,6 juta yang harusnya menerima. Memang ini masih dalam proses semuanya, tetapi 6 juta itu bukan angka yang kecil," kata Jokowi.
Tak hanya BLT BBM, Jokowi mengatakan penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) atau BLT gaji bagi pekerja bergaji Rp3,5 juta juga sedang berlangsung. Berdasarkan data yang dimilikinya, bantuan sudah tersalurkan ke 4 juta dari 16 juta pekerja yang jadi sasaran per 14 September 2022.
"Bantuan subsidi upah yang sudah menerima sampai hari ini sudah 4,12 juta dari 16 juta yang akan diserahkan," imbuhnya.
Baca Juga:
Hendak Ambil BLT BBM ke Kantor Camat Lolofitu Moi, Seorang Janda Dikabarkan Hilang di Sungai Oyo
Sementara itu Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi mengatakan selain 4,12 juta tersebut, pihaknya masih akan menyalurkan BSU ke pekerja lain. Saat ini pihaknya tengah menunggu data baru dari BPJS Ketenagakerjaan.
"Kami harapkan minggu ini diterima (tambahan), sehingga setelah verifikasi dan validasi bisa langsung disalurkan," kata Anwar.
Jokowi menggelontorkan BLT BBM dan BLT subsidi gaji demi membantu masyarakat miskin bisa tetap 'jajan' di tengah kenaikan harga BBM.
Untuk BLT BBM, bantuan yang diberikan sebesar Rp600 ribu kepada 20,65 juta rakyat miskin. Total anggaran yang digelontorkan untuk program ini mencapai Rp12,4 triliun.
Sementara itu BLT subsidi gaji diberikan Rp600 ribu ke 16 juta pekerja. Total anggaran yang digelontorkan untuk program ini Rp9,6 triliun. [rsy]