WahanaNews.co, New Delhi - Setelah menyampaikan intervensi pada Sesi Pertama yang bertema “One Earth” di KTT G20 New Delhi, di Sesi Kedua dengan tema “One Family”, Perdana Menteri India Narendra Modi kembali mengundang Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan pandangan terhadap kondisi permasalahan global.
Sebagaimana diketahui, KTT G20 tahun ini diselenggarakan masih dalam kondisi global yang tidak menentu. Untuk itu, Presiden Joko Widodo kembali menekankan kepada seluruh anggota G20 untuk menjaga soliditas sebagai satu keluarga dalam menentukan arah pembangunan dunia.
Baca Juga:
Strategi Kolaborasi Ekonomi Indonesia-Australia Kembali Diperkuat untuk Lanjutkan Berbagai Komitmen Kerja Sama
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beserta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya turut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam Sesi Kedua KTT tersebut.
“Falsafah ‘Satu Keluarga’ ini semestinya bukan semata jargon. Melainkan sebuah mindset untuk menentukan arah pembangunan dunia. Kita semua harus bertanggung jawab dan pastikan seluruh masyarakat dunia tanpa terkecuali hidup dalam damai, stabil dan sejahtera,” tegas Presiden dalam intervensinya.
Presiden Joko Widodo juga tekankan 3 kunci pembangunan dunia yakni stabilitas, soladiritas, dan kesetaraan. Sebagai Ketua ASEAN 2023 Indonesia terus mendorong ASEAN sebagai jangkar stabilitas kawasan.
Baca Juga:
Dukung World Water Forum 2024, PLN Bakal Siapkan 52 Charging Station
Indonesia terus mendorong kebiasaan dialog dan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik. Presiden Joko Widodo menyerukan untuk menghentikan perang dan mengakhiri permusuhan dengan berpegang teguh pada hukum internasional dan semangat kerja sama dan multilateralisme yang inklusif.
Sebagai forum premier kerja sama ekonomi, G20 harus menjadikan solidaritas sebagai ruh kerja sama G20. Dengan kondisi global yang semakin terpolarisasi, G20 harus bergerak untuk mengakhiri dikotomi utara-selatan, maju-berkembang, maupun timur-barat. Pintu dialog dan kerja sama harus terbuka bagi seluruh negara.
Pada sesi kedua ini, Presiden Joko Widodo juga menyambut bergabungnya Uni Afrika dalam G20. Dengan dilandasi ‘Spirit of Bandung’ Indonesia akan terus menggaungkan suara dan kepentingan Global South. Representasi kawasan yang lebih luas perlu didorong untuk tata kelola global.
Sebagai penutup, Presiden Joko WIdodo menyampaikan bahwa G20 harus mendukung penguatan partisipasi negara berkembang dalam rantai pasok global. Ekosistem kerja sama yang setara, inklusif, dan adil perlu diwujudkan untuk pemenuhan hak pembangunan bagi semua. G20 harus memajukan semangat persaudaraan dan mewujudkan dunia yang damai, adil, dan sejahtera. Demikian dilansir dari laman ekongoid, Senin (11/9).
[Redaktur: JP Sianturi]