WahanaNews.co | Wakil
Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali membuka peluang lebar-lebar bagi Polri untuk
membuktikan dugaan keterlibatan kadernya yang juga Ketua DPRD Kabupaten
Tolikara, Sonny Wanimbo, yang disebut-sebut telah mendanai pemasok senjata
untuk kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.
Baca Juga:
Jenazah Korban Penembakan KKB, Stevan Wakari Dievakuasi ke Mimika
Pasalnya, katanya, kabar terkait hal itu sejauh ini baru
disampaikan oleh tersangka Neson Murib.
"Itu baru keterangan dari tersangka sehingga kemudian
muncul nama tersebut. Benar-tidaknya kita harus beri kesempatan aparat untuk
memvalidasi tentang keterangan tersebut," ucap Ali saat dihubungi, Rabu
(16/6).
Ia pun sudah memastikan kabar dan meminta penjelasan ke DPW
NasDem Papua. Namun, Ali belum mendapatkan penjelasan dari Sonny sejauh ini.
Baca Juga:
KKB Bunuh Warga Sipil di Kali Wabu Intan Jaya
Dia menyatakan NasDem akan menindak tegas bila dugaan
tersebut terbukti. Menurut Ketua Fraksi NasDem DPR RI itu, partainya tidak akan
memberikan toleransi kepada kader yang terlibat kasus kriminal, apalagi terkait
kegiatan separatis atau makar.
Ali menyatakan bahwa kader yang terbukti melakukan
pelanggaran bisa dipecat.
"Bila itu betul, sudah otomatis kita pecat karena ini
prinsip bernegara. NasDem lahir sebagai salah satu parpol dengan cita-cita
menjaga NKRI. Artinya, semua kader NasDem tegak lurus dengan cita-cita
partai," kata dia.
Polisi menduga pemasok senjata api untuk KKB di Papua, Neson
Murib mendapat uang sebesar Rp370 juta dari Ketua DPRD Kabupaten Tolikara,
Sonny Wanimbo.
Uang itu diketahui turut diamankan aparat saat menangkap
Neson Murib ketika sedang transit di Bandara Mulia, Kabupaten Puncak Jaya untuk
pergi ke Timika pada Senin (14/6).
"Saat ini tim penyidik baru mendalami keterlibatan
semua pihak yang diduga," kata Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi, Kombes
Iqbal Alqudusy ketika dikonfirmasi, Rabu (18/6).
"Tentunya akan memanggil yang bersangkutan (untuk
diklarifikasi)," tambah Iqbal.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai
NasDem, Ahmad Sahroni, menyoroti tindakan oknum anggota Polri di Ambon, Maluku,
yang diduga menjual senjata kepada KKB di Papua. Menurutnya, hal ini
memperlihatkan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih memiliki
pekerjaan rumah besar.
Sahroni mengatakan bahwa Listyo harus bisa memastikan
seluruh anggota Polri berpegang teguh pada tugas serta amanah sebagai pelindung
dan pelayan rakyat. [qnt]