WahanaNews.co, Jakarta - Guna memperkuat kajian dalam melihat pergerakan masyarakat, Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggandeng perusahaan operator seluler Telkomsel.
“Kolaborasi ini membuka peluang baru dalam memahami dinamika transportasi, dan mobilitas masyarakat secara lebih holistik. Hal ini sangat penting dalam menyusun kebijakan yang efektif dan adaptif," ungkap Kepala Badan Kebijakan Transportasi Robby Kurniawan dalam keterangannya, dikutip Rabu (17/1/2024).
Baca Juga:
Terkait Kasus Korupsi Tol MBZ, Kejagung Periksa Mantan Dirjen Perhubungan Darat
Menurutnya, kerja sama ini telah diterapkan ketika mencermati pergerakan masyarakat dalam libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Perusahaan penyedia layanan telepon seluler tersebut menawarkan jasa insight data, termasuk layanan survei digital berbasis tSurvey.id dan Mobility Insight.
Dengan memanfaatkan layanan ini, Baketrans dapat menghitung dan menganalisis pergerakan lalu lintas selama periode libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Juga:
PT Jakarta Propertindo Siap Uji Coba Jalur LRT Jakarta Fase 1B
Dengan menggunakan solusi data tersebut, Baketrans mencatat bahwa selama rentang waktu 16 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024, terdapat 126 juta perjalanan mobilisasi masyarakat.
Tambahan informasi, Robby mengungkapkan bahwa hasil pemantauan di Posko Pusat Nataru dari 19 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024 menunjukkan peningkatan sebesar 21 persen dalam jumlah penumpang moda angkutan umum dibandingkan dengan periode Nataru tahun sebelumnya.
Kemudian jumlah kendaraan yang melintas di jalan tol yang keluar Jabodetabek mengalami peningkatan sebanyak 10,9 persen.
Sedangkan jumlah kendaraan yang melintas di jalan tol yang masuk Jabodetabek mengalami peningkatan sebanyak 11,11 persen.
Pada tahun 2023, Badan Kebijakan Transportasi telah melakukan kerjasama aktif dengan berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan seperti Institut Teknologi Bandung dan Universitas Hasanudin, serta PT PAL Indonesia dalam menganalisis aspek teknis di sektor maritim.
Selain itu, terjalin pula kerjasama dengan MLIT Jepang untuk meningkatkan layanan rantai dingin (cold chain), dan dengan AirNav Indonesia untuk mengevaluasi kebijakan penyelenggaraan layanan navigasi penerbangan.
Dengan terus berlangsungnya sinergi ini, diharapkan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan mampu menyusun rekomendasi kebijakan yang optimal.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]