WahanaNews.co | Banjir menggenangi sejumlah wilayah Jakarta, Rabu (12/10) pagi. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta hingga pukul 06.00 WIB ada 50 RT yang terendam banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Isnawa Adji mengatakan banjir disebabkan Kali Ciliwung yang meluap.
Baca Juga:
16 Desa di Aceh Barat Terendam Banjir, Air Capai 50 Sentimeter
"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 38 RT, saat ini menjadi 50 RT atau 0,164 persen dari 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," ujar Ismawa dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/10).
Ia merinci sebanyak 17 RT yang terendam banjir berada di Jakarta Selatan dan 33 berada di Jakarta Timur. Ketinggian banjir mulai dari 40 cm sampai 200 cm.
Jakarta Selatan 17 RT
Kel. Pejaten Timur
- Jumlah: 6 RT
- Ketinggian: 90 s.d 190 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Baca Juga:
BPBA Lapor Dua Desa di Aceh Jaya Terendam Banjir Setinggi 1,2 Meter
Kel. Rawajati
- Jumlah: 7 RT
- Ketinggian: 80 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Kel. Tanjung Barat
- Jumlah: 2 RT
- Ketinggian: 70 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Kel. Kebon Baru
- Jumlah: 2 RT
- Ketinggian: 70 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Jakarta Timur 33 RT
Kel. Cawang
- Jumlah: 17 RT
- Ketinggian: 40 s.d 220 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Kel. Balekambang
- Jumlah: 2 RT
- Ketinggian: 160 s.d 200 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Kel. Bidara Cina
- Jumlah: 8 RT
- Ketinggian: 40 s.d 180 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Kel. Kampung Melayu
- Jumlah: 6 RT
- Ketinggian: 150 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Berdasarkan informasi kewaspadaan cuaca ekstrem yang dirilis BMKG untuk periode tanggal 9-15 Oktober 2022, telah terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang melanda sebagian besar wilayah DKI Jakarta pada Selasa (11/10).
Hal ini menyebabkan kenaikan status siaga Bendung Katulampa Siaga 3 (Waspada), Pos Pantau Depok menjadi Siaga 2 (Siaga) dan Pos Pesanggrahan Siaga 3 (Waspada) serta genangan di beberapa titik di wilayah DKI Jakarta.
BPBD telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah, dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan bersama dengan para lurah dan camat setempat.
"Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," kata Isnawa.
Isnawa juga mengimbau masyarakat tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan yang terjadi. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop. [qnt]