WahanaNews.co | Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengakui rentetan kasus yang menyeret sejumlah petinggi kepolisian dari kasus Ferdy Sambo, tragedi Stadion Kanjuruhan hingga kasus peredaran narkoba Irjen Teddy Minahasa telah menguras fisiknya.
Listyo mengatakan hal itu ia lakukan demi mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi Polri.
Baca Juga:
Kapolri Resmikan 29 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di Sumut, Wujudkan Mimpi Indonesia Sehat
"[Kasus TM, FS, dan Kanjuruhan menyita fisik] memang itu fakta yang kita hadapi," kata Listyo dalam acara Blak-blakan detik , Senin (31/10/22).
Listyo menyebut selama hampir dua tahun Polri telah berupaya untuk melaksanakan program transformasi menuju Polri yang presisi. Upaya seperti diskusi dengan masyarajat pun dilakukan guna memperbaiki citra dari institusi Polri.
"Ya memang kemudian di situlah kita melakukan pembenahan-pembenahan," ujarnya.
Baca Juga:
Kapolri Mutasi 702 Personel: 10 Jenderal Lengser, 3 Polwan Jadi Kapolres Baru
Listyo mengamini bahwa peristiwa-peristiwa besar yang terjadi belakangan sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan publik terhadap Polri.
Hal itu, kata dia, menjadi pekerjaan rumah yang harus segera ditangani bersama-sama.
"Yang tadinya seluruh anggota kita semua bekerja keras alhamdulillah kita sempat mencapai titik tertinggi, kemudian tiba-tiba jatuh. Ini tentunya menjadi PR bersama. Memerlukan effort untuk bisa mengembalikan," ucapnya.