WahanaNews.co | Secara
nasional, kasus positif Covid-19 bertambah 12.990 pada Jumat (18/6). Dengan begitu,
total kasus positif Covid-19 di Indonesia jadi 1.963.266, sejak pertama kali
diumumkan pada awal Maret 2020 oleh Presiden Joko Widodo.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan dari total kasus
positif tersebut, sebanyak 1.779.127 di antaranya telah sembuh. Jumlah pasien
yang sembuh itu bertambah 7.907 dari hari sebelumnya.
Sementara itu, sebanyak 54.043 orang di antaranya meninggal
dunia. Pasien yang wafat usai terinfeksi virus corona bertambah 290 dari
kemarin.
Jumlah spesimen yang diperiksa hari ini sebanyak 132.215
sampel. Kasus aktif Covid-19 atau pasien yang dirawat dan isolasi kini mencapai
130.096 orang. Sedangkan suspek Covid-19 sebanyak 111.635 orang.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Sehari sebelumnya, kasus positif Covid-19 terakhir kali
berada di angka 12 ribu dalam sehari terjadi pada 6 Februari 2021. Tambahan 12
ribu hari ini menjadi yang tertinggi dalam empat bulan terakhir.
Belakangan data terkait Covid-19 yang dilaporkan pemerintah
kembali dipertanyakan. Sejumlah anggota organisasi profesi dokter di Indonesia
mendesak agar pemerintah transparan dalam menyajikan data, terutama terkait
temuan kasus varian mutasi virus corona.
Transparansi data dinilai perlu dilakukan agar publik
memahami pemetaan wilayah varian corona sehingga dapat lebih waspada. Selain
itu, pemerintah daerah juga dapat menentukan kebijakan antisipatif selanjutnya.
"Negara harus transparan, setiap minggu Whole Genome
Sequence (WGS) baru harus dipaparkan," kata Ketua Umum Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan dalam acara daring, Jumat (18/6).
Selain itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menduga kasus
positif dan kematian warga yang terpapar Covid-19 di lapangan lebih banyak dari
yang dilaporkan pemerintah pusat.
Hal itu berkaca pada beberapa kasus jumlah pemakaman
Covid-19 yang lebih banyak daripada data harian yang dilaporkan pemerintah
daerah.
Pihak lain yang meragukan data pemerintah yaitu Center for
Indonesia"s Strategic Development Initiatives (CISDI). Lembaga ini menyebut
29,91 persen dari populasi di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pernah
atau sedang terinfeksi Covid-19. Jumlah itu lebih besar 12 kali lipat dari data
yang dilaporkan pemerintah.
Demi menekan laju penyebaran virus corona, sejumlah daerah
menerapkan kebijakan karantina wilayah atau lockdown. Beberapa di antaranya
yaitu Bandung dan Yogyakarta. Sejumlah lembaga negara, seperti beberapa komisi
di DPR dan sebagian Kementerian Sosial juga menerapkan lockdown.
Hingga kini, pemerintah pusat dan daerah terus berupaya
menanggulangi pandemi virus corona. Mulai dari penerapan pembatasan kegiatan
masyarakat, program vaksinasi nasional hingga pemberian bantuan ekonomi kepada
kalangan yang terdampak. [dhn]