WAHANANEWS.CO, Jakarta - Organisasi Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran menilai rencana PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) untuk membangun sistem pengelolaan sampah terpadu di kawasan The Nusa Dua sebagai langkah strategis dalam pengelolaan destinasi wisata premium.
Inisiatif tersebut dipandang mampu memperkuat fondasi pariwisata berkelanjutan, sekaligus menegaskan komitmen pengelola kawasan dalam menempatkan aspek lingkungan sebagai bagian integral dari pengembangan ekonomi pariwisata nasional.
Baca Juga:
Menpar Imbau Pengelola Destinasi Hadirkan Pelayanan Prima bagi Wisatawan saat Libur Nataru
Ketua Umum MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, menilai pengelolaan sampah terpadu bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak bagi destinasi wisata kelas dunia.
“Pariwisata yang kuat tidak bisa berdiri di atas beban ekologis. Justru kelestarian lingkungan adalah aset utama yang menentukan keberlanjutan ekonomi pariwisata,” ujarnya, Sabtu (27/12/2025).
Tohom berpandangan bahwa langkah ITDC mengalokasikan anggaran khusus dan menyiapkan desain teknis pengelolaan sampah menunjukkan pergeseran paradigma pengelolaan kawasan wisata.
Baca Juga:
Kemenpar Dorong Penerapan Pariwisata Berkualitas di Indonesia
Menurutnya, pendekatan ini menempatkan sampah tidak semata sebagai persoalan akhir, tetapi sebagai bagian dari sistem yang harus dikelola sejak hulu.
“Ketika pengelolaan sampah dirancang terpadu, maka risiko pencemaran dapat ditekan dan kualitas destinasi terjaga,” katanya.
Ia menyoroti tingginya porsi sampah organik di kawasan wisata seperti Nusa Dua sebagai peluang penerapan ekonomi sirkular.