WahanaNews.co | Jelang Hari Raya Natal
2020 dan Tahun Baru 2021, tekad besar PT PLN (Persero), yang menjadikan faktor
keandalan listrik sebagai harga mati dalam konteks pelayanan terhadap konsumen,
tampaknya mulai melahirkan hasil yang menggembirakan.
Ketua Umum Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional
(Alperklinas), KRT Tohom Purba, menyatakan, tingkat kenyamanan pengguna listrik
PLN cenderung menunjukkan tren yang terus membaik.
Baca Juga:
Hadir Pada General Annual Meeting di Dakar Senegal Tahun 2014, Awal Bergabungnya ALPERKLINAS Ke FISUEL International
"Dari waktu ke waktu, keluhan konsumen soal listrik padam menunjukkan
grafik penurunan yang cukup signifikan," kata Tohom kepada WahanaNews.co, dalam kunjungannya ke Kota Banda Aceh, Kamis
(24/12/2020).
Menurutnya, situasi itu memiliki korelasi langsung dengan kebijakan manajemen
PLN yang betul-betul mengedepankan keandalan listrik melalui, antara lain,
peningkatan kemampuan Pekerjaan dalam Keadaan Bertegangan (PDKB).
Artinya, lanjut Tohom, boleh saja aliran listrik mengalami gangguan,
entah karena faktor cuaca, pohon tumbang, atau ulah manusia seperti penggunaan
tali kawat saat bermain layang-layang.
Baca Juga:
Dukung Sektor Pariwisata, PLN Distribusi Jakarta Listriki Hotel Travello
"Namun, dengan semakin meningkatnya kemampuan PLN di bidang PDKB, mereka
mampu mengatasi sejumlah persoalan itu tanpa harus melakukan pemadaman yang
merugikan konsumen," jelas Tohom, yang juga dikenal sebagai Sekjen Pengurus
Pusat Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (BPPH) Pemuda Pancasila ini.
Ia mengaku, penilaiannya itu diperkuat pula dengan realitas yang
ditemuinya saat melakukan safari ke 11 provinsi di Indonesia, yakni Aceh,
Sumut, Sumbar, Riau, Sumsel, Lampung, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, DKI
Jakarta, dan Sulut.
Di sela-sela kegiatannya melakukan pengawasan internal terhadap
forum-forum Uji Kompetensi Ketenagalistrikan yang digelar PT Global Sertifikasi
Sejahtera (GSS) di 11 provinsi tersebut, Tohom menyempatkan diri meninjau
sejumlah fasilitas kelistrikan di sana, sekaligus menyerap aspirasi konsumen
dari para pelanggan PLN.
"Respons umum yang saya dengar, rata-rata menyampaikan kepuasan mereka
terhadap peningkatan kualitas layanan listrik yang diterimanya. Kalaupun tingkat
kepuasannya belum sampai di angka sempurna, paling tidak ada progres positif
pada tingkat kenyamanan konsumen sebagai pengguna listrik PLN," kata Tohom,
yang menjabat juga sebagai Ketua Umum DPP LSM Martabat, menutup percakapan.
Diketahui, Tohom Purba sendiri saat ini tengah menempuh program doktoral
dengan disertasi terkait perlindungan konsumen listrik di Indonesia.
Tekad Dirut PLN
Diberitakan, Manajemen PT PLN (Persero) menegaskan, pelayanan dari sisi keandalan listrik menjadi harga mati yang
tidak boleh dilanggar lagi.
Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, mengatakan, perusahaan penyedia tenaga listrik ini harus
bisa memastikan tidak pernah lagi terjadi pemadaman.
Karena, menurutnya, hal itu merupakan bagian dari komitmen manajemen dalam melakukan transformasi
peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
"Mandat kita paling utama adalah
menjaga keandalan listrik tanpa padam. Sekali lagi kami ingin sampaikan, mandat kita yang paling utama, menjaga
keandalan listrik tidak padam. Jadi, saudara sekalian, kita boleh memiliki
banyak hal yang dikerjakan, dari hari ke
hari. Tapi, ingat, nomor satu, jaga
keandalan listrik, tidak padam," tegas Zulkifli, di sela konvensi virtual Pekerjaan
dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), Rabu (23/12/2020).
Zulkifli mengatakan, di masa sekarang ini, tidak ada jalan bagi
PLN selain bertansformasi dengan berorientasi pada penggunaan teknologi yang
bertujuan untuk meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat.
"Kini PLN harus bisa memenuhi tuntutan
kebutuhan masyarakat, bukan lagi masyarakat yang harus mengikuti
PLN," katanya.
Salah satu pelayanan untuk memastikan
keandalan, lanjut
Zulkifli, adalah dengan pemeliharaan jaringan
listrik yang bertegangan tinggi. Maka, peran
PDKB sangat penting.
Kemudian, ia pun mendorong PDKB untuk terus bertransformasi. Di antaranya melalui
mekanisme perawatan jaringan transmisi maupun distribusi listrik.
Zulkifli berharap, kelak kegiatan perawatan itu bisa dilakukan secara digital. Kemajuan teknologi memaksa PLN harus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman.
"Kemajuan teknologi PLN untuk
bertransformasi harus mengikuti perkembangan zaman. Fenomena itu mendorong PLN untuk mengembangkan digitalisasi
layanan, dan pola pemeliharaan jaringan, baik
transmisi maupun distribusi, dilakukan secara online. Sehingga, tidak ada lagi pemadaman
karena perbaikan jaringan," kata Zulkifli.
Siaga Nataru PLN Sumut
Sementara itu, di ambang Hari Raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 ini, PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera
Utara (Sumut) berupaya menjaga keandalan listrik dengan menyiagakan 237 posko,
2.929 personel, dan 48 Tim Pekerjaan dalam Keadaan Bertegangan (PDKB).
General Manager PLN UIW Sumut, M
Irwansyah Putra, menuturkan, beragam persiapan telah disiagakan
dalam menyambut Nataru.
Ini dilakukan agar keandalan listrik
saat Perayaan Natal dan Tahun Baru tetap terjaga.
"Saat ini memasuki masa siaga, PLN UIW
Sumut tidak lagi melakukan kegiatan pemeliharaan listrik yang menyebabkan
pemadaman, kecuali ada gangguan. Semoga dengan kesiagaan PLN, masyarakat
dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan khidmat dan terlaksana dengan
baik," katanya, Selasa (22/12/2020).
Irwansyah merinci, guna melaksanakan
siaga pasokan listrik, PLN menyiapkan 2.929 personel, 237 posko yang siap
melayani keluhan masyarakat, dan 48 Tim PDKB.
Kemudian, genset mobile 71 unit, masing-masing berdaya 4,794 Kilo Volt
Ampere (kVA), 7 unit Uninterrupted Power
Supply (UPS) berdaya 320 kVA, dan 57
unit gardu bergerak.
Selain itu, PLN juga menyiapkan
pasokan listrik di bandara dengan 14 penyulang. Rinciannya, Bandara Kuala Namu (6 penyulang), Bandara
Aek Goyang (2), Bandara Pinangsori (2), Bandara Silangit (2), Bandara Sibisa (1), dan Bandara Binaka Nias (1).
"Saat ini, pasokan
listrik di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memiliki daya
mampu rata-rata sebesar 2.749 MW, dengan beban puncak tertinggi 2.283
MW. Sedangkan beban puncak untuk Sumut tertinggi 1.811 MW dengan cadangan
rata-rata 453 MW," terangnya.
Manager Pengendalian Operasi Sistem
Distribusi PLN UIW Sumut, Harryadi, menambahkan, dalam satu bulan
terakhir, kondisi cuaca memang kurang bersahabat.
Dengan persiapan posko, personel, dan material di gudang logistik PLN,
diharapkan dapat menghadapi masalah kelistrikan saat bencana alam terjadi.
"Mudah-mudahan personel kita sudah
siap menghadapinya, terutama terkait langkah awal
mengisolir dulu untuk pengamanan terhadap jiwa manusia jika terjadi bencana.
Dan selanjutnya ke suplai listrik," ujarnya,
didampingi Manajer Komunikasi, Jimmy Aritonang.
Dia menambahkan, PLN juga telah
melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, seperti
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk
kesiapan jika terjadi banjir dan sebagainya.
"Seperti kejadian kemarin, bencana
banjir di Medan, kami tetap berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah. Nanti, jika terjadi bencana, mungkin paling
cepat memutuskan aliran listriknya dulu. Tapi, semoga
Nataru ini aman-aman saja," tandasnya.
Menyikapi suasana Siaga Nataru PLN itu, Ketua DPD Alperklinas Sumut,
Sances Sitompul, menyatakan keyakinannya pada tingkat keandalan listrik di
daerahnya.
"Secara umum, setelah menyusuri puluhan kabupaten/kota di Sumut, saya
percaya PLN sudah memiliki infrastruktur maupun SDM yang cukup memadai untuk
menjaga kenyamanan masyarakat dalam merayakan Nataru kali ini," kata Sances
kepada WahanaNews, Kamis
(24/12/2020).
Ia berharap, masyarakat pun turut bersama-sama menjaga keandalan listrik
di wilayahnya dengan tidak melakukan kegiatan yang berpotensi melahirkan gangguan
pada jaringan.
"Pada prinsipnya, keandalan listrik di wilayah Sumut sudah bisa dirasakan
oleh masyarakat. Paling tidak, keluhan byar-pet di masyarakat sudah makin
hilang. Semoga saja semua pihak bisa ikut menjaga situasi ini, bahkan kalau
bisa terus meningkatkannya," pungkas Sances.
Forum Yantek Sumut: Jaga Kerjasama
Dihubungi terpisah, Ketua Forum Pelayanan Teknik (Yantek) Sumatera
Utara, Erikson Tobing, menyatakan, keandalan pasokan listrik itu memang tidak
terlepas dari kerjasama yang baik antara pihak vendor pelaksana Yantek dengan
PLN.
"Jadi, kerjasama antara PLN dengan vendor Yantek itu harus benar-benar
terjaga. Secara begitu, Yantek pun betul-betul akan menjaga kinerja demi
terciptanya pelayanan listrik yang andal bagi kepentingan konsumen," kata
Erikson kepada WahanaNews, Kamis
(24/12/2020).
Menurutnya, hubungan antara vendor Yantek dengan PLN UIW Sumut sejauh
ini sudah terjalin dengan sangat baik.
"Di Sumut sendiri, hubungan antara PLN dengan vendor Yantek sudah
terjalin sangat baik, atas dasar saling membangun. Vendor Yantek pun menyadari
tugasnya untuk ikut menjaga marwah PLN sebagai aset negara," kata Erikson, yang
juga dikenal sebagai Ketua Bidang Pengadaan Barang dan Jasa Komite Advokasi
Daerah Pencegahan Korupsi Sumut.
Kenyataan itu jualah yang membuat Erikson sepakat bahwa tingkat
keandalan listrik PLN di Sumut saat ini memang sudah cukup mumpuni untuk membuat
masyarakat merasa nyaman. [yhr]