WahanaNews.co | PT PLN (Persero) memastikan mengakuisisi perusahaan jasa energi PT Energy Management Indonesia (EMI). EMI bakal jadi anak usaha PT PLN dalam pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), serta upaya dekarbonisasi atau mengurangi emisi karbon.
"Kami menempatkan target pengembangan EMI sebagai Energy Service Company nasional pilihan konsumen se-Asia Tenggara," ujar Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam konferensi pers, seperti dilansir Antara, Jumat (22/10).
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Integrasi PLN dengan EMI, lanjut dia, telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2021 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke dalam modal saham perseroan.
Pada 9 September 2021 lalu, Kementerian Hukum dan HAM telah menerbitkan keputusan terkait perubahan anggaran dasar EMI, sehingga secara legal menjadi anak perusahaan PLN.
Zulkifli menjelaskan bahwa EMI dapat mendukung inisiatif dekarbonisasi menuju ekonomi hijau di Indonesia sekaligus merealisasikan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang ditetapkan oleh pemerintah.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Adapun, target PLN mengurangi emisi karbon sebesar 117 juta ton karbon dioksida (CO2) sampai 2025 mendatang. Target ini akan dicapai melalui pembangunan pembangkit energi baru dan terbarukan sebesar 5 gigawatt (GW) pada 2024.
Selanjutnya, peningkatan co-firing biomassa pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan target 1,8 GW pada 2025 dan penggantian pembangkit diesel dengan energi terbarukan sebesar 0,6 GW.
Dalam pelaksanaan dekarbonisasi tersebut, EMI akan berkontribusi hingga 3,29 juta ton karbon dioksida. Selain itu, EMI juga akan melakukan dekarbonisasi 4,19 juta ton karbon dioksida di luar PLN.
"Sebagai energy service company, EMI akan berperan membantu pemerintah pusat dan daerah, BUMN, pengusaha swasta, UMKM maupun masyarakat," terang Zulkifli.
EMI akan bertugas dalam menyusun kebijakan dan master plan, menyusun solusi engineering untuk konservasi, mengembangkan energi baru dan terbarukan skala kecil, perencanaan dan implementasi solusi terkini infrastruktur bisnis dan ritel yang ramah lingkungan.
Dengan bergabungnya EMI sebagai anak usaha PLN, Zulkifli berharap empat sasaran utama akan tercapai, yakni energi EMI dengan PLN, peningkatan kapasitas dan kapabilitas, ekspansi bisnis konservasi ke pasar eksternal, dan penciptaan nilai keseluruhan ekosistem energi nasional.
PLN memproyeksikan EMI akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 8 triliun pada 2025 nanti atau secara kumulatif sebanyak Rp13 triliun dengan keberhasilan transformasi sebagai perusahaan jasa energi. [rin]