WahanaNews.co | Desa Wisata jadi salah satu atensi Pemerintah dalam percepatan pembangunan desa. Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT) dan Transmigrasi dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf) telah berbagi proporsi dalam pembinaan dan pengawasan desa wisata.
Hal demikian disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar pada Peluncuran Program Pemuliaan Air di Tukad Oos Nyapuh Tirah Campuhan di Ubud, Bali pada Selasa (12/7/2022).
Baca Juga:
Pj Bupati Dairi Terima Penghargaan Pengembangan TTG dari Kemendes PDTT RI
"Sedikit mendiversifikasi tanggung jawab pembinaan dan pengawasan antara Kemenparekraf dengan Kemendes terkait desa wisata. Dimana kalau Kemendes fokus pada desa wisata yang dikelola oleh Bumdesa maupun Bumdesa bersama. Sedangkan kalau Parekraf semuanya,” tegas Gus Halim sapaan akrabnya.
Menurut Gus Halim, BUM Desa dan Desa wisata merupakan ujung tombak pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk bersama sama menggerakan BUM Desa dan desa wisatanya. Termasuk dalam hal ini berkolaborasi dengan Kemenparekaf.
“Artinya desa wisata yang dikelola bumdesa dan bumdesa bersamapun itu juga menjadi tugas dan tanggungjawabnya Kemenparekraf dimana hari ini Ibu Wamen hadir di tengah-tengah kita," jelasnya
Baca Juga:
Program Beasiswa Kuliah Anak Transmigran dari Kemendes PDTT
Gus Halim juga menambahkan bahwa desa wisata telah menjadi tren pariwisata dunia. Pengalaman liburan otentik di tengah lingkungan yang santai dan sehat semakin memantik kunjungan banyak wisatawan.
Oleh karena itu, Kemendes dan Kemenparekaf terus memperkuat untuk mengembangkan desa wisata di Indonesia.
"Kita terus bersinergi untuk desa wisata, membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan memajukan kesejahteraan masyarakat desa,” pungkasnya.