WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi mencopot Arief Prasetyo Adi dari posisinya sebagai Kepala Badan Pangan Nasional dan langsung menunjuk Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk merangkap jabatan sebagai nakhoda baru lembaga pangan strategis tersebut.
Keputusan ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 116/P Tahun 2025 yang diteken pada Kamis (9/10/2025) dan menyatakan pemberhentian dengan hormat terhadap Arief sekaligus apresiasi atas pengabdian yang telah ia jalankan selama memimpin Bapanas.
Baca Juga:
RDP di DPRD Karo, Hinca Usul Pembentukan Satgas Darurat Narkoba Judi dan Prostitusi
"Memutuskan, menetapkan, Keputusan Presiden tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Pangan Nasional, Kesatu: Memberhentikan dengan hormat Arief Prasetyo Adi sebagai Kepala Badan Pangan Nasional," demikian bunyi salinan Keppres.
Presiden Prabowo juga menyampaikan ucapan terima kasih secara resmi kepada Arief atas jasa dan kiprahnya selama menjabat sebagai pimpinan lembaga yang mengurusi urusan pangan nasional tersebut.
"Disertai ucapan terima kasih atas pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut," lanjut salinan itu.
Baca Juga:
Indonesia Batalkan Visa Atlet Israel, The Times of Israel Angkat Suara
Pada saat yang sama, Keppres tersebut juga menetapkan Andi Amran Sulaiman sebagai Kepala Badan Pangan Nasional yang baru dengan hak keuangan dan fasilitas sesuai regulasi yang berlaku dan efektif per tanggal penetapan.
"Mengangkat Andi Amran Sulaiman sebagai Kepala Badan Pangan Nasional, dan kepada yang bersangkutan diberikan hak keuangan dan fasilitas lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan," tertulis dalam keputusan itu.
Hingga laporan ini disusun, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Arief Prasetyo Adi telah dikonfirmasi terkait pergantian tersebut namun belum menyampaikan tanggapan.
Seiring pergantian itu, Andi Amran Sulaiman diketahui menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta dan menyampaikan pernyataan optimistis terkait target swasembada beras nasional.
Usai rapat, Amran mengatakan Indonesia ditargetkan bisa mencapai swasembada beras dalam waktu dua bulan ke depan atau jauh lebih cepat dari target awal yang diberikan Presiden.
Menurut Amran, Presiden Prabowo semula menargetkan swasembada beras dalam kurun waktu empat tahun saat dirinya baru dilantik sebagai Menteri Pertanian.
Setelah berjalan 21 hari, target itu disesuaikan menjadi tiga tahun dengan mempertimbangkan percepatan program di lapangan yang disebut mengalami progres signifikan.
"Setelah 45 hari, ada perubahan sedikit lagi, dari target 3 tahun menjadi 1 tahun, Alhamdulillah hari ini, mudah-mudahan tidak ada aral melintang 2 bulan ke depan, Insha Allah Indonesia tidak impor lagi," kata Amran.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]