MERENUNGI
tapak-tapak
sejarah kelahiran bangsa dan negara Indonesia, sejak Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928, hingga
Proklamasi 1945,
semuanya merupakan buah dari
berkobarnya semangat persatuan
seluruh elemen masyarakat dan bangsa dengan satu ikhtiar mulia, membangun Indonesia yang maju dan berkeadilan.
Usia 75
Tahun Indonesia Merdeka pun,
dengan episode sejarah perjalanan dan pencapaian yang ada, merupakan buah dari semangat persatuan dan kegotongroyongan
yang menjadi modal utama dan ciri ke-Indonesia-an yang secara terus menerus
harus dijaga dan dipelihara.
Baca Juga:
HRS Sebut ‘Negara Darurat Kebohongan’, Pengacara: Itu Dakwah
Maka dari itu, situasi dan kondisi sosial-politik yang sedang berlangsung akhir-akhir ini
perlu direnungkan oleh seluruh komponen masyarakat, bahwa situasi dan kondisi seperti ini sebenarnya tidak
akan memberi arti bagi kelangsungan hidup masyarakat, bangsa dan negara.
Adu kuat, adu pintar, adu menang-menangan harus dihindari, karena tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Masyarakat sudah jenuh, bimbang, dan resah atas situasi dan kondisi saat ini.
Oleh karena itu, Ormas Pemuda Pancasila, sebagai elemen pemersatu masyarakat dan bangsa, menyerukan kepada seluruh pihak untuk duduk bersama, atau melakukan semacam Rembuk Nasional, dalam bingkai jati diri Indonesia yang bermusyawarah dan bermufakat, bersatu, bahu
membahu membangun Indonesia yang dicita-citakan.
Baca Juga:
Habib Rizieq Bebas, Ini Respon Pecinta HRS di Majalengka
Dalam hubungan itu, barangkali tidaklah berlebihan untuk
menjadikan rencana kepulangan
Habib Rizieq Shihab
sebagai momentum awal ke arah rekonsolidasi,
sehingga polarisasi yang tumbuh dan berkembang saat ini dapat diakhiri dalam
semangat persaudaraan antarsesama anak bangsa. Selamat Hari Pahlawan 10 Nopember 2020" (Gunung Hutapea, Ketua Bidang Organisasi & Keanggotaan MPN Pemuda Pancasila)-dhn