WahanaNews.co, Jakarta - Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja berpendapat penyelenggaraan Pilkada dan Pemilu nasional tak digelar pada tahun yang sama.
Pada tahun ini, Pemilu nasional digelar pada Februari dan Pilkada serentak pada November 2024.
Baca Juga:
Bawaslu Kaltim Gelar Penguatan Kapasitas Putusan dan Keterangan Tertulis PHP Pilkada 2024
"Seharusnya pemilu dan pilkada kita dipisah, tidak dalam satu tahun," kata Bagja dalam pidatonya di Apel Siaga Pengawasan Masa Tenang Pilkada 2024, Monas, Jakarta, Rabu (20/11) melansir CNN Indonesia.
Bagja mengaku mendengarkan aspirasi para panitia pengawas kecamatan (Panwascam) yang cukup letih karena pelaksanaan gelaran demokrasi itu berlangsung secara berdekatan.
Ia mengatakan kerja Panwascam menjadi sangat berat karena pelaksanaan pemilu dan pilkada berdekatan.
Baca Juga:
Bawaslu Pasaman Barat Belum Temukan Kampanye Hitam Selama Tahapan Pilkada 2024
"Kegelisahan teman-teman sudah kami sampaikan kepada mas wapres," ucapnya.
Hanya berselang sembilan bulan penyelenggaraan Pemilu dengan Pilkada serentak 2024.
Hari pemungutan suara Pemilu 2024 digelar pada 14 Februari lalu. Pemilu nasional itu meliputi pemilihan presiden, pileg meliputi DPR dan DPRD, dan DPD RI.
Sementara pemungutan suara Pilkada serentak 2024 digelar pada 27 November mendatang. Pilkada serentak 2024 ini diikuti 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota di Indonesia.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.