WahanaNews.co | Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choirie atau Gus Choi menilai Joko Widodo tampak tidak konsisten di periode keduanya menjabat sebagai presiden. Menurut dia, pada periode pertama, kerja Jokowi sesuai koridor.
"Penilaian kami seluruh kader NasDem dalam periode pertama semua fine, Jokowi berada dalam orbit koridor yang menurut kami pas. Begitu periode kedua, ada banyak hal yang tidak konsisten dari Jokowi," kata Gus Choi di acara Political Show CNNIndonesia TV, Senin (8/5/23) malam.
Baca Juga:
Daftar Lengkap 580 Anggota DPR Terpilih 2024-2029 Bakal Ikuti Pelantikan Hari Ini
Ia mencontohkan salah satu inkonsistensi Jokowi yaitu tak lagi melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menentukan menteri kabinet. Gus Choi menuturkan, pada periode pertama, Jokowi melibatkan KPK untuk menelusuri rekam jejak calon menteri yang akan ditunjuk.
"Misalnya, semula calon menteri atau menteri harus tidak menjabat partai, calon menteri ditanya dulu ke KPK. Periode kedua enggak ada lagi semua itu," ucapnya.
Kemudian, Gus Choi juga mencontohkan menteri yang diizinkan untuk rangkap jabatan sebagai ketua umum parpol. Saat ini, terdapat tiga ketum parpol yang duduk sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju, yakni Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan.
Baca Juga:
Hinca Panjaitan Pimpin Tim Pemenangan Bobby-Surya di Pilgubsu 2024
Namun, Gus Choi menegaskan NasDem tetap setia mendukung pemerintahan Jokowi hingga 2024 di tengah isu merenggangnya hubungan parpol dengan Jokowi.
"Kita koalisi kan sampailah 2024, dalam pemerintahan ini. Tapi tidak ada satu klausul dalam kesepakatan berkoalisi itu misalnya berapa bulan, berapa tahun kita tidak boleh berpisah untuk menyongsong 2024," kata dia.
Adapun saat ini NasDem telah berkoalisi dengan PKS dan Demokrat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden di 2024. Ketua Umum NasDem Surya Paloh mengakui hubungannya dengan Jokowi merenggang, bahkan berada di titik terendah.
Ia juga merasakan NasDem sebetulnya sudah tidak dibutuhkan lagi di kabinet. Kendati begitu, ia menegaskan NasDem masih tetap akan mendukung Jokowi hingga akhir pemerintahan.[eta/CNN]