WahanaNews.co |Ketika
Ketua PBNU Said Aqil Siroj menerima kunjungan Kapolri Jenderal Listyo Sigit di
kantor PBNU, ia menyampaikan berbagai hal.
Baca Juga:
Pengumpulan Dana ZIS Baznas Tahun 2023 di Kota Jakarta Barat Capai Rp 29,3 Miliar
Salah satunya, Said meminta Sigit mendalami aliran dana
BAZNAS kemungkinan mengalir ke ISIS.
Hal itu bukan tanpa dasar. Sebab, Densus 88 sempat menemukan
kotak amal yang disertifikasi BAZNAS milik Jamaah Islamiyah (JI) untuk mendanai
aksi terornya.
"Belum lagi aliran dana itu dari BAZNAS ngalirnya ke mana.
Silakan bapak lihat ngalirnya ke mana itu," kata Said saat bertemu Kapolri
Jenderal Listyo Sigit di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (28/1).
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Dua Penghargaan UPZ Award 2023
Said menyebut, Polri harus berkoordinasi dengan BAZNAS untuk
mendalami aliran dana tersebut kemungkinan masuk ke bagian pendanaan ISIS.
"Sekarang baru bersih-bersih. Jangan jangan ada yang ngalir
ke ISIS lagi," ujar Said.
Dalam pertemuan itu, Said memperkenalkan kepada Sigit Ketua
Baznas saat ini merupakan warga Nahdliyin yang juga kader NU, Bambang Sudibyo.
Bambang yang disebut Said sedang bersih-bersih.
Dalam pertemuan itu, Kapolri didampingi Kadiv Propam Polri
Irjen Pol Ferdy Sambo, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono, Dirtipidsiber
Bareskrim Brigjen Slamet Uliandi, dan Dirtipidter Bareskrim Brigjen
Syahardiantono.
Sebelumnya, Densus 88 mengungkap fakta baru dalam
penangkapan teroris Jamaah Islamiyah (JI). Salah satunya terkait pendanaan yang
menggunakan kotak amal disebar di 12 daerah.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, kotak
amal disebar JI di warung makan konvensional, hingga mini market. Hal itu
dilakukan karena tak perlu izin khusus dari pemilik tempat.
"Penempatan kotak amal mayoritas di warung-warung makan
konvensional karena tidak perlu izin khusus dan hanya meminta izin dari pemilik
warung yang biasanya bekerja di warung tersebut," kata Argo lewat keterangan
tertulisnya, Kamis (17/12). [qnt]