“Carikan pengacara yang baik, kita hadapi. Jangan kita digugat, kita mundur, nggak jadi lagi barang ini nanti.”
Dalam pidato tersebut, Jokowi juga menjawab pertanyaan mengenai manfaat yang dirasakan oleh rakyat sebagai akibat dari penghentian ekspor nikel. Dia mengadakan perbandingan antara nilai ekspor nikel yang sebelumnya hanya sekitar Rp17 triliun. Setelah nikel tersebut diolah menjadi barang jadi, seperti besi baja atau stainless steel, nilai ekspornya meningkat menjadi Rp510 triliun.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Jokowi menjelaskan bahwa keuntungan ini dirasakan secara langsung oleh rakyat karena masuk ke dalam dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang kemudian digunakan untuk penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat. Selain itu, dengan adanya industri pengolahan mineral yang berkembang, peluang kerja juga semakin terbuka.
Meskipun Indonesia kalah dalam gugatan yang diajukan oleh Uni Eropa terkait penghentian ekspor nikel tersebut, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia akan tetap menghadapinya dengan mengajukan banding.
Jokowi mengungkapkan, inilah arah Indonesia untuk bisa menjadi negara maju. Untuk itu, dia berpesan pada masyarakat agar bijak dan berhati-hati dalam memilih pemimpin.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.