WAHANANEWS.CO, JAKARTA - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) Kembali mendapat kritikan pedas soal pernyataanya yang membantah telah mengirim utusan sebelum dirinya dipecat oleh PDIP.
Bahkan, Jokowi juga sempat mencurahkan kemarahannya dengan mengingatkan tentang batas kesabarannya.
Baca Juga:
Prabowo Resmikan 17 Stadion Berstandar Internasional, Berikut Daftarnya
Dilansir dari RMOL, pengamat politik Ray Rangkuti justru menyentil balik Jokowi. Menurutnya, jika kesabaran ada batasnya, seharusnya Jokowi juga sadar diri bahwa ambisi juga memiliki batasan.
"Termasuk di dalamnya ada batas kekuasaan. Kalau kekuasaan presiden dibatasi dua periode, kalau tiga periode maka tidak boleh," kata Ray melalui kanal YouTube, Jumat (21/3/2025).
Pendiri Lingkar Madani (Lima) itu mengingatkan, batasan tersebut tidak hanya ditentukan oleh aturan hukum, tetapi juga oleh moral dan etika.
Baca Juga:
Enggan Menanggapi Soal Pernyataan Jokowi, Puan: Harus Introspeksi Diri!
Lebih lanjut Ray juga menyoroti aspek etika dalam politik, khususnya terkait dengan praktik nepotisme. Dia menegaskan bahwa secara moral, seorang presiden tidak seharusnya membagikan kekuasaan kepada anggota keluarganya.
"Jadi kalau saya seorang presiden, secara etik anak saya jangan walikota. Menantu saya jangan jadi walikota, itu etik namanya," paparnya.
Ray kembali mengingatkan, ada garis pembatas yang tidak boleh dilanggar dalam politik. Baik oleh hukum maupun oleh prinsip moral dan etika yang berlaku dalam masyarakat.